RIAU (RIAUPOS.CO) -- Begitu memasuki Jalan Taman Sari, Kecamatan Marpoyan Damai. Bendera putih langsung menyambut pertanda ada kabar duka dekat dengan lokasi ini. Beberapa meter menapaki jalan, deretan papan bunga ucapan duka cita atas kepergian untuk selama-lamanya salah satu putra terbaik Riau, Fahmizal Usman.
Kabar duka akan meninggalnya Fahmizal Usman, yang saat ini menjabat sebagai Asisten Deputi Pemasaran I Kementerian Pariwisata Republik Indonesia, begitu cepat beredar melalui pesan singkat WhatsApp, Jumat (13/12) siang di Riau. Banyak rekan sejawat almarhum, dan masyarakat Riau yang terkejut mendengar kabar duka itu.
Pasalnya, Fahmizal yang sebelumnya menjabat sebagai Kepala Dinas Pariwisata Riau, terkenal sebagai pribadi yang energik dan gemar berolahraga, terutama bersepeda. Namun setelah beberapa pihak yang berkompeten membenarkan informasi tersebut, ucapan duka cita termasuk papan bunga langsung berdatangan ke rumah duka.
Di mata rekan sejawatnya di lingkungan Pemerintah Provinsi Riau, almarhum adalah sahabat pun adik yang selalu enak diajak besembang tentang pariwisata khususnya pariwisata berbasis budaya.
"Saya dan almarhum sering terlibat diskusi tentang sejarah, termasuk sejarah zuriat beliau, di mana kami sama sama berada di zuriat Riau Lingga," ujar Raja Yoserizal Zen, Kadis Kebudayaan Riau yang juga Plt Kadis Pariwisata pasca dilantiknya almarhum menjadi Asdep di Kemenpar RI.
Hal serupa juga dirasakan rekan lainnya, yakni Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Riau, Ikhwan Ridwan. Menurut pandangannya, Fahmizal yang ia kenal adalah sosok pekerja keras dalam menyelesaikan pekerjaan. Terutama tanggung jawab terkahirnya sebelum ia meninggal dunia yakni dalam lingkungan kepariwisataan.
"Sebelum ia pindah ke Jakarta, ia pernah bilang kepada saya bahwa ia akan tetap memajukan pariwisata Riau. Karena ia pindah juga tetap di lingkungan pariwisata yakni Kementerian Pariwisata," sebutnya.
Jasa Fahmizal yang tak akan pernah dilupakan Ikhwan, yakni saat ia menyusun tugas akhir untuk pendidikan Pim 2 yang mengangkat tentang pariwisata, Fahmizal lah yang memberikan dukungan berupa data dan informasi terkait pariwisata di Riau. Berkat bantuannya tersebut, Ikhwan akhirnya dapat lulus.
"Dia orangnya baik, suka membantu teman. Tugas akhir saya di Diklat Pim 2, ia yang membantu mendukung data. Ini yang tidak bisa saya lupakan, kami kehilangan teman baik," ujarnya.
Semasa berkarir sebagai PNS, Fahmizal pernah meraih berbagai prestasi yaitu penghargaan sebagai pegawai terbaik yang diberikan oleh Gubernur Riau 2012, penghargaan Satya Lencana Karyasatya dari Presiden Republik Indonesia tahun 2012, penghargaan Humas terbaik dari Serikat Perusahaan Pers tahun 2013,
Kemudian, penghargaan peserta terbaik I pendidikan dan pelatihan kepemimpian tingkat II angkatan XII dari Kepala Lembaga Administrasi Negara tahun 2015, turut menyukseskan dalam meraih rekor MURI untuk 369 jenis makanan terbanyak berbahan sagu yang diberikan oleh Museum Rekor Indonesia 2016. Kemudian meraih juara umum Angerah Pesona Indonesia 2019, dan penghargaan Public Service of The Year 2018 dari Markplus.inc.
Melakukan program kegiatan pembinaan kepada pelaku wisata dan ekonomi kreatif. Turut membantu menyukseskan dalam meraih rekor MURI untuk 369 jenis makanan terbanyak berbahan sagu yang diberikan oleh Museum Rekor Indonesia 2016. Kemudian mendukung penuh ketika pariwisata Riau meraih juara umum anugerah Pesona Indonesia 2019, dan penghargaan Public Service of The Year 2018 dari Markplus.inc. Membentuk program kegiatan Cerita Baru Center untuk menggencarkan promosi Pariwisata Riau.
Berdasarkan informasi, Fahmizal yang kini menjabat sebagai Asisten Deputi Pemasaran I Regional II Kementerian Pariwisata meninggal pada Jumat (13/12) sekitar pukul 12.00 WIB di Rumah Sakit Boromeus, Bandung.
"Iya benar, sudah positif (meninggal-red). Meninggalnya di Bandung acara Kemenpar. Bisa koordinasi langsung ke Bobi, sopirmya almarhum yang ikut sama beliau ya," kata Kasubag TU, Badan Penghubung Provinsi Riau, Yusmai saat di konfirmasi, Jumat (13/12).
Sementara, informasi dari Bobi, sopir pribadi Fahmizal menyebutkan bahwa sebelumnya Fahmizal yang tengah mengikuti agenda Kemenpar di Bandung itu sempat berolahraga dengan bersepeda, namun ia tiba-tiba mengeluh badannya lemas dan minta dibawa ke hotel.
"Sempat dipijit, tapi setelah ditinggal sebentar, beliau ditemukan terjatuh di kamar mandi dan sempat dibawa ke rumah sakit," kata Bobi.***
Laporan SOLEH SAPUTRA, Pekanbaru