(RIAUPOS.CO) -- Pemkab Kuansing dan Panitia Pacu Jalur tradisional iven nasional 2019 berupaya menampilkan perhelatan tahunan itu lebih semarak dan kaya akan nilai-nilai tradisi dan budaya negeri ini.
Pacu jalur tradisional, iven nasional yang akan dibuka Menteri Pariwisata RI, 21 Agustus mendatang, bakal disuguhi pacu jalur dan kesenian randai yang berbeda dari tahun-tahun sebelumnya.
Di hari pembukaan pesta masyarakat Kuansing, tamu-tamu VIP dari Kementerian Pariwisata, negara, provinsi, kabupaten/kota tetangga serta masyarakat, akan menyaksikan ribuan orang yang ikut tarian randai Kuantan secara massal dan serempak di Lapangan Limuno Teluk Kuantan.
Sementara di arena pacu jalur Tepian Narosa, panitia telah merancang parade pacu jalur tradisional yang diikuti seluruh peserta.
Kedua khasanah tradisi dan budaya kebanggaan masyarakat Kuansing ini, ditargetkan untuk meraih rekor MURI.
“Pacu jalur tradisional dalam bentuk parade seluruh peserta dan kesenian randai Kuantan, kita targetkan mendapatkan rekor MURI,” papar Ketua Seksi Prosesi Budaya Festival Pacu Jalur Kabupaten Kuansing 2019, Ir Emil Harda MM MBA, Selasa (13/8) di Telukkuantan.
Dari hasil pengajuan proposal dan pemaparan untuk rekor MURI parade pacu jalur dan randai Kuantan yang dilengkapi dengan visual yang menggambarkan keunikan randai Kuantan dan kemeriahan tradisi pacu jalur tradisional di Telukkuantan itu, manajemen MURI telah mengeluarkan persetujuan pencatatan rekor MURI untuk parade pacu jalur tradisional dan randai Kuantan.
Bahkan manajemen MURI pusat mengizinkan panitia pacu jalur Kuansing untuk menggunakan logo MURI untuk promosi dan publikasi panitia. Saat ini, panitia seksi prosesi budaya, tengah melakukan persiapan teknis untuk meraih rekor MURI.
Emil Harda menjelaskan, parade pacu jalur wajib diikuti oleh seluruh jalur yang akan berpacu pada iven pacu jalur tradisional di Tepian Narosa 21-25 Agustus 2019. Semua jalur harus sudah siap di pancang start pukul 13.30 WIB, berkelompok per kecamatan untuk jalur-jalur yang berasal dari Kuansing dan per kabupaten untuk jalur-jalur dari luar Kuansing.(adv)
Di samping untuk memecahkan rekor MURI pacu jalur peserta terbanyak, juga diperlombakan beberapa kategori (kontes) penilaian. Di antaranya, kelompok parade dengan penampilan terbaik, jalur dengan penampilan terbaik, tukang tari, tombol ruang, dan tukang onjai terbaik. Jalur dengan anak pacuan paling banyak dan paling sedikit. Jalur tertua dan termuda.
“Semua peserta diberikan piagam. Dan juara semua kategori diberikan piagam dan uang pembinaan,” ujar Emil.
Sementara untuk randai Kuantan, setiap peserta dan tamu undangan ikut berperan aktif menari randai dengan membentuk lingkaran. Mulai lingkaran kecil dan terus membesar. Durasi tarian randai sepanjang lagu randai asli Kuansing. Setiap kecamatan wajib membawa grup randai yang tampil dalam pagelaran kesenian daerah yang dimulai 16-20 Agustus 2019.
“Untuk sepuluh orang goyang randai terheboh yang tertangkap kamera panitia atau video rekaman yang dikirim ke panitia, akan mendapat hadiah menarik,” tambahnya.
Panitia, kata Emil Harda, mengajak semua komponen masyarakat Kuansing untuk menyukseskan agenda pesta rakyat Kuansing serta menjaga keamanan.(adv)