ROHIL (RIAUPOS.CO) - BUPATI Rokan Hilir (Rohil) H Suyatno AMp meradang melihat sikap tak peduli sebagian perusahaan yang beroperasi di Rohil, karena tidak turut menghadiri kegiatan peresmian Unit Pelaksana Teknis (UPT) Laboratorium Lingkungan.
Kegiatan peresmian dilaksanakan, Senin (13/8) selain dihadiri para pejabat, jajaran Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda), pihak sekolah seharusnya turut dihadiri seluruh perusahaan yang ada. Pasalnya keberadaan perusahaan tersebut berkaitan langsung dengan keberadaan laboratorium sebagai penguji mengenai analisis lingkungan dari setiap pabrik yang beroperasi.
“Kita lihat, diundang saja tak mau datang,” kata bupati. Ia melihat dari puluhan perusahaan yang mayoritas berupa pabrik kelapa sawit (PKS), hanya beberapa saja perwakilan yang hadir kemarin.
Bupati mengaku sangat kecewa. Ia langsung memerintahkan pihak Dinas Perizinan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DP2TSP) maupun Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Rohil untuk dapat memeriksa kembali seluruh dokumen perusahaan.
“Cek semuanya, terutama Analisis Mengenai Dampak Lingkungan, Amdalnya,” kata bupati. Lebih jauh bupati mengatakan pihaknya tak pernah mempersoalkan keberadaan perusahaan itu, asalkan sesuai dengan peraturan yang ada. Tapi jangan tidak memiliki kepedulian sama sekali terhadap daerah.
Ia menyebutkan adanya salah satu perusahaan yang bermasalah terkait dengan Amdal, untuk itu tegasnya jangan sampai diberikan izin sampai proses terkait benar-benar dituntaskan.
“Perusahaan ini banyak di Rohil tapi apa saja kontribusinya bagi daerah, masa diundang menghadiri acara tak mau datang,” katanya.
Saking kesalnya bupati memerintahkan adanya sejumlah piagam yang disiapkan untuk kalangan perusahaan agar jangan diserahkan. “Jadi piagam yang sudah saya teken itu, antar sekarang ke rumah. Kemarin kan ada piagam itu, lain kali tak usah. Tak ada guna, kita ingin bagus tapi kepedulian mereka tak ada,” katanya gusar.(adv)