PEKANBARU (RIAUPOS.CO)- Masyarakat adat dari Keluarga Bangsawan Luhak Kepenuhan, Rokan Hulu (Rohul) memberikan apresiasi kepada Gubernur Riau (Gubri) Drs H Syamsuar MSi berupa gelar Datuk Sutan Sotio Amanah Tuah Nogoi. Prosesi penabalan dilakukan di Balai Adat Luhak Kepenuhan, Rohul pada Sabtu (14/05/2022) siang.
Nampak hadir Bupati Rohul Sukiman bersama jajaran, para datuk dan tokoh adat dari Luhak Kepenuhan serta Kadis Kebudayaan Provinsi Riau Raja Yoserizal Zen. Pimpinan adat dari Luhak Kepenuhan Ajo Jumun Tuan Mudo mengucapkan terima kasih atas kehadiran dan kesediaan Gubri menerima gelar adat.
"Bagi kami ini adalah sebuah penghormatan. Kehadiran Bapak Gubernur di sini seolah menambah darah segar bagi kami untuk bersama-sama membangun negeri ini," ucapnya seraya mengatakan bahwa ini pertama kali dalam sejarah seorang Gubri berkenan hadir di Balai Adat Luhak Kepenuhan.
Sementara Gubri dalam sambutannya menegaskan soal komitmen Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau dalam membangun dan mengembangkan adat budaya Melayu. Salah satu contohnya, dengan memasukkan budaya Melayu sebagai muatan lokal dalam kurikulum sekolah. "Ini sangat penting agar anak-anak kita tidak kehilangan identitas diri," tegas Gubri.
Gubri juga menyinggung soal penyalahgunaan narkoba yang marak di Riau, di mana mayoritas pengguna bahkan pengedar adalah anak-anak Riau sendiri.
"Saya mengajak seluruh datuk-datuk, tokoh adat, tokoh masyarakat, ayo sama-sama kita selamatkan generasi muda kita dari penyalahgunaan narkoba," imbaunya.
Gubri memastikan bahwa ke depan masalah penyalahgunaan narkoba akan masuk dalam mata pelajaran sekolah-sekolah, termasuk di pesantren.
Gubri menyebut bahwa dalam waktu dekat dirinya akan berkunjung ke Malaysia menemui Menteri Dalam Negeri Malaysia.
"Karena harus kita akui narkoba itu banyak datang dari Malaysia. Di Malaysia yang menangani masalah narkoba itu Menteri Dalam Negeri. Kita ingin bagaimana memotong mata rantai ini," ungkapnya.
Pada kesempatan itu, Gubri juga menjelaskan bahwa sudah banyak tradisi Melayu Riau yang diakui bahkan oleh dunia melalui UNESCO. "Misalnya pantun, itu sudah diakui UNESCO sebagai warisan dunia. Ada juga tanjak yang sudah diakui Kemendiknas sebagai Warisan Budaya Tak Benda (WBTB). Masih banyak yang lain," ulasnya.
Terkait gelar adat dari Keluarga Bangsawan Luhak Kepenuhan, Gubri berjanji akan menjaganya dengan baik. Gubri yang juga adalah keturunan Kerajaan Siak, berjanji tidak akan mengkhianati adat. "Bagi saya pribadi tidak mungkin berkhianat. Doakan saya agar bisa menjalankan amanah ini," ucapnya.
Namun Gubri juga meminta agar masalah adat jangan ditarik-tarik ke masalah politik, karena justru bisa menimbulkan perpecahan.
Laporan: Soleh Saputra (Pekanbaru)
Editor: Rinaldi