SIAK (RIAUPOS.CO) - Bagi pengguna kendaraan baik roda dua maupun roda empat yang melintas Pekanbaru-Siak atau sebaliknya via Maredan akan menemukan ruas jalan rusak. Tepatnya di kawasan Koto Gasib. Selain rusak dan berlubang, ruas jalan lurus ini juga sangat berbahaya bagi masyarakat pengguna jalan.
Langkah penanganan pun selama ini pada ruas jalan Provinsi tersebut terkesan kurang optimal. Karena cenderung dilaksanakan menerapkan pola penanganan fungsional. Artinya penimbunan dan pemadatan pada ruas yang sangat rusak parah saja. Ketika hujan turun dengan intensitas tinggi, maka jalan kembali rusak.
Mengenai ruas jalan rusak dan membahayakan ini diakui salah seorang karyawan swasta yang sehari-hari bertugas di Siak, Hendra. Menurut pria yang bekerja di Siak Sri Indrapura tersebut, Ia harus bolak balik Pekanbaru-Siak untuk urusan kantor, kadang sehari sekali paling sedikit.
“Kalau pakai mobil urusan pekerjaan, saya pernah pecah ban saat masuk lobang dalam di jalan itu (Ruas Koto Gasib, red). Kalau pulang tiap akhir pekan, memang pakai motor dan selalu harus hati-hati betul disana,” keluhnya.
Hendra yang sudah bertugas sejak dua tahun terakhir di Siak mengakui bahwa dirinya khawatir jika melintas di ruas jalan Koto Gasib yang berlubang dan rusak parah tersebut. Terlebih Ia juga kerap mendengar cerita bahwa banyak terjadi kecelakaan di ruas jalan Provinsi tersebut yang menyebabkan korban jiwa.
Berdasarkan pantauan Riau Pos pada ruas jalan rusak tersebut, memang di sepanjang jalan lurus sepanjang 16 Kilometer dari Simpang Maredan ke KM 11 terdapat titik-titik jalan berlubang. Beberapa diantaranya bergelombang, dan terdapat dua jembatan dengan oprit yang juga terlalu turun.
Kondisi ini memang mengakibatkan masyarakat pengguna jalan dari Maredan, khususnya dari lintas Pekanbaru-Pelawan yang mendapati jalan Rigid dan mulus. Harus memelankan kendaran begitu memasuki ruas jalan di Koto Gasib, Siak tersebut.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Riau Dadang Eko Purwanto ketika dikonfirmasi Riau Pos perihal jalan rusak di Koto Gasib ini. Mengungkapkan memang pihaknya belum bisa melaksanakan pekerjaan peningkatan ruas jalan secara permanen. Hal ini dikarenakan keterbatasan anggaran.
“Tapi penanganan fungsional terus dilakukan, karena mengingat keselamatan masyarakat pengguna jalan. Seperti baru-baru ini pada ruas yang bergelombang sudah kami timbun,” ujar Dadang.
Jika tidak ada aral melintang, memang pekerjaan permanen terhadap penanganan ruas jalan di Koto Gasib ini akan dioptimalkan. Namun sepenuhnya masih menunggu pembahasan anggaran 2019 yang masih berlangsung.
“Jika anggaran tersedia memang akan dilakukan penanganan permanen, khususnya pada titik yang sangat bergelombang untuk di Rigid,” pungkasnya.(egp)