PEKANBARU (RIAUPOS.CO)-Bukaan pintu waduk PLTA Koto Panjang, dikurangi. Yang sebelumnya tiga pintu dibuka 50 centimeter, kini dikurangi menjadi 30 centimeter. Hal ini menurunkan potensi banjir di hilir Sungai Kampar.
Manajer Unit Layanan PLTA Koto Panjang, Muhammad Rusdi mengatakan, pengurangan bukaan pintu waduk PLTA Koto Panjang itu, dilakukan pada Senin (12/11), pukul 14.00 WIB. “Kami telah menurunkan tinggi buka pintu pelimpah jadi 30 centimeter di tiga pintu pelimpahan,” katanya.
Penurunan pintu melihat perkembangan elevasi waduk PLTA Koto Panjang. Di mana, sampai Senin pagi, pintu pelimpah (spillway gate) masih dibuka tiga pintu dengan ketinggian masing-masing 50 centimeter.
Sedangkan total besaran air keluar atau outflow, rata-rata per jam sebesar 580 m3/detik, yang terdiri dari outflow pintu pelimpah 230 m3/detik ditambah outflow turbin 350 m/detik. Sedangkan inflow rata-rata 420 m3/detik.
“Itu perhitungan kami mulai dari 9, 10 dan 11 November 2018. Sementara elevasi waduk pada Senin, pukul 08.00 WIB terbaca 82.69 Mdpl, dan ada penurunan elevasi 43 centimeter dari 9 November 2018 yang mencapai 83.12 Mdpl,” katanya.
Dengan diturunkannya tinggi buka pintu pelimpah, kata Rusdi, perkiraan ada penurunan elevasi sungai Kampar antara 30-50 centimeter. Meski demikian, masyarakat di hilir Sungai Kampar diminta untuk tetap waspada walaupun potensi banjir berkurang.
‘’Kita harap bagi masyarakat yang berada dan beraktifitas di sisi hilir Sungai Kampar untuk tetap waspada. Bagi petani keramba ikan agar lebih memperhatikan kondisi kerambanya. Jika ada perubahan penambahan buka pintu pelimpah akan kami sampaikan,” ujar dia.
Kepala Pelaksana (Kalaksa) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Riau, Edwar Sanger juga mengakui adanya pengurangan bukaan pintu PLTA Koto Panjang. Hal ini kata dia, seiring dengan menurunnya curah hujan di hulu waduk PLTA Koto Panjang.
Hal ini juga membuat turunnya potensi banjir di wilayah hulu Sungai Kampar. “Sejauh ini belum ada laporan banjir yang diakibatkan meluapnya Sungai Kampar,” kata Edwar, Senin siang.
Dijelaskannya, meski potensi menurun, namun dia tetap mengingatkan kepada masyarakat untuk tetap waspada. “Kita imbau untuk tetap waspada bagi masyarakat di sekitar Sungai Kampar. BPBD juga terus memantau perkembangan,” kata dia.(izl)
(Laporan SARIDAL MAIZAR, Pekanbaru)