PEKANBARU (RIAUPOS.CO) -- Forum Komunikasi Pemuka Masyarakat Riau (FKPMR) bekerjasama dengan Publish What You Pay (PWYP) Indonesia menggelar kegiatan seminar daring (webinar) dengan tajuk Optimalisasi Potensi WK Migas Rokan Bagi Masyarakat Riau.
Kegiatan itu diagendakan pada Rabu 15 Juli 2020, mulai jam 08.30 WIB. Webinar ini menampilkan narasumber Menteri ESDM RI, Gubernur Riau, Dirut PT Pertamina Hulu Energi, SKK Migas dan PWYP, sedangkan Ketua Umum FKPMR sebagai keynote speaker.
Selain dilakukan virtual, seminar yang akan dimoderatori Hj Azlaini Agus SH MH yang merupakan Wakil Ketua Umum FKPMR ini juga dilaksanakan secara offline bertempat di Ruang Rapat Medium Gedung DPRD Provinsi Riau.
Sebagaimana kita ketahui, Riau selama ini merupakan daerah penghasil Migas dan telah memberikan kontribusi yang sangat signifikan pada perekonomian nasional. Sebanyak 35 persen minyak dan gas (migas) nasional dipasok dari Riau).
Pengelolaan dan manfaat keberadaan sumber daya alam khususnya migas bagi kesejahteraan dan kemakmuran masyarakat Riau adalah suatu keniscayaan, terutama adanya peningkatan layanan dan kualitas pendidikan, peningkatan layanan dan mutu kesehatan, perluasan peluang usaha dan kesempatan kerja.
"Adapun Wilayah Wilayah Kerja Migas Rokan (WK Migas Rokan) atau yang selama ini disebut Rokan Block, merupakan penghasil minyak terbesar di Indonesia yang berada di Provinsi Riau yang selama ini dioperatori oleh Chevron Pasific Indonesia (sebelumnya Caltex Pacific Indonesia)," kata Azlaini.
Pada awal 2019, produksi harian minyak mentah Blok Rokan mencapai sekitar 207.000 bph (barel per hari) atau setara dengan 26% produksi minyak nasional. WK migas ini memiliki 96 lapangan, dimana tiga lapangan berpotensi menghasilkan minyak sangat baik, yakni Duri, Minas, dan Bekasap.
Tercatat, sejak beroperasi 1971 hingga 31 Desember 2017, total produksi di Blok Rokan mencapai 11,5 miliar barel.
"Saat ini Blok Rokan disebut memiliki cadangan minyak mencapai 500 juta hingga 1,5 miliar barel oil equivalent. WK Migas Rokan yang pengelolaannya saat ini ditangani oleh PT. CPI (Chevron Pacific Indonesia) akan berakhir (terminasi) pada tahun 2021," ujarnya.
Pemerintah telah menetapkan pengelola berikutnya kepada Pertamina sebagai BUMN yang bergerak di bidang minyak dan gas bumi.
Dalam konteks tersebut, FKPMR menggagas seminar ini, guna mendapatkan gambaran mengenai skema pengelolaan Blok Rokan ke depan, serta mendiskusikan bagaimana upaya mengoptimalkan peran dan peluang pengelolaan Blok Rokan untuk peningkatan kemajuan perekonomian dan kesejahteraan masyarakat Riau saat ini, maupun di masa yang akan datang.
Selain itu, melalui seminar ini diharapkan dapat memberikan gambaran kesiapan pemerintah daerah untuk terlibat dalam pengelolaan maupun pemanfaatan DBH Migas secara komprehensif dan berkelanjutan.
Riau patut memperjuangkan agar keberadaan WK Migas Rokan maupun WK Migas lain yang ada di daerah Riau dapat dioptimalkan bagi percepatan pembangunan sehingga kesejahteraan dan kemakmuran masyarakat Riau terwujud.
"Bagi masyarakat yang akan berpartisipasi menjadi peserta bisa mendaftar di : tap.my.id/pwypindonesia dengan narahubung 085693738819 atau mengakses kanal Youtube Live Streaming Publish What You Pay Indonesia," ungkapnya.
Laporan: Panji Syuhada (Pekanbaru)
Editor: Eko Faizin