Peninggalan Kesultanan Berpeluang Diusulkan ke UNESCO

Riau | Jumat, 12 Juli 2019 - 10:23 WIB

(RIAUPOS.CO) -- Kota Siak Sriindrapura yang telah ditetapkan sebagai kota pusaka, memiliki banyak warisan bersejarah peninggalan Kesultanan Siak yang pernah masyhur di zamannya.

Tahun 2019 ini, kawasan bersejarah dari Kota Siak Sriindrapura itu sudah diusulkan sebagai kota warisan dunia.

Baca Juga :Ketua DPRD Siak Berikan Bantuan untuk Warga Terdampak Banjir

Hal tersebut terungkap pada rapat koordinasi usulan warisan dunia Pemkab Siak bersama Cagar Budaya  dan Permusiuman Provinsi Riau di ruang Pucuk Rebung Kantor Bupati Siak, Selasa (9/7).

Dalam ekspos tersebut Pemprov Riau  berencana mengusulkan Candi Muara Takus dan kawasan Kesultanan Siak ke Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, untuk diusulkan ke UNESCO dalam waktu dekat ini.

“Kawasan Kesultanan Siak merupakan peninggalan yang bersejarah, dan masuk dalam usulan warisan dunia ke Unesco, untuk Riau ada dua yaitu Candi Muara Takus dan Kawasan Kesultanan Siak,” ungkap Kabid Sejarah Pelestarian Cagar Budaya dan Permusiuman Provinsi Riau, Darliana.

Indonesia punya banyak potensi untuk dikembangkan di sektor pariwisata yang bisa dimanfaatkan komunitas masyarakat. “Keberadaan kawasan bersejarah Kesultanan Siak punya daya tarik khusus, karena wisatawan dapat belajar bagaimana menumbuhkan rasa kecintaan tanah air,” paparnya.

Sementara itu, Yohanes Firzal dari Tim Ahli Cagar Budaya (TACB) menjelaskan, saat ini berbagai penelitian kesejarahan masih harus perlu dilakukan untuk menyokong potensi pariwisata Kabupaten Siak.

“Pengusulan kawasan Kesultanan Siak untuk warisan dunia perlu kita dukung dengan penelitian dan kajian secara terus menerus,” katanya.

Terkait dengan hal itu, Bupati Siak Drs H Alfedri MSi mengatakan, potensi yang dimiliki Kabupaten Siak itu telah diusulkan kepada kementerian terkait untuk ditetapkan sebagai warisan dunia.

Alfedri menyebutkan, ada banyak sekali naskah naskah kuno yang menginformasikan bahwa Kerajaan Siak Sriindrapura adalah kerajaan Melayu Islam yang dahulunya berperan strategis dalam aktivitas perdagangan internasional.

“Ini bisa jadi rujukan kita untuk mewujudkan kawasan Kesultanan Siak sebagai warisan dunia,” ujarnya.

Lebih lanjut Alfedri menjelaskan, penetapan status Kota Pusaka untuk Kota Siak Sriindrapura saat ini bukanlah hasil akhir yang dicapai, namun ini justru merupakan langkah awal.

“Masih ada tahapan tahapan lagi, yang nanti kami kira bisa diusulkan ke UNESCO oleh kementerian untuk ditetapkan sebagai warisan dunia,” ujarnya.(adv)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook