ICMI GELAR SILATURAHMI

Gubri: Mari Kita Bahu-membahu

Riau | Minggu, 12 Juni 2022 - 09:38 WIB

Gubri: Mari Kita Bahu-membahu
Gubernur Riau Drs H Syamsuar saat menerima cendera mata dari Ketua Umum MPP ICMI, Prof Arif Satria didampingi Ketua ICMRI Orwil Riau, Alaiddin Koto, saat silaturrahmi bersama tokoh masyarakat di Gedung Daerah Riau, Jumat (10/6/2022). (ICMI RIAU FOR RIAU POS)

(RIAUPOS.CO) - IKATAN Cendekiawan Muslim se-Indonesia (ICMI) Organisasi Wilayah (Orwil) Riau, menggelar silaturrahmi dengan tokoh masyarakat Riau, Jumat (10/6/2022).

Kegiatan yang dilaksanakan di Pauh Janggi, Gedung Daerah Riau ini dihadiri Ketua Umum MPP ICMI Prof Arif Satria beserta istri dan seluruh Pengurus ICMI Riau, tokoh masyarakat, tokoh agama, tokoh pemuda, pimpinan Organisasi Masyarakat (Ormas) Islam serta sastrawan dan budayawan Riau.


“Kegiatan ini dilaksanakan untuk meningkatkan silaturrahmi, menjaga kebersamaan antar pimpinan Ormas di Riau, untuk Riau dan Islam tentunya. Semoga apa yang kami lakukan menambah kemesaraan yang sudah terjalin selama ini,” kata Ketua ICMI Orwil Riau, Prof Alaiddin Koto.

Sementara itu, Gubernur Riau, Drs H Syamsuar MSi, menyampaikan rasa bangganya karena bisa membersamai kegiatan tersebut. Bahkan Syamsuar membacakan sebuah puisi berjudul Emak karya Kunni Masrohanti sebelum memulai sambutannya.

“Selamat datang kepada Ketua Umum MPP ICMI, Prof Arif beserta istri di Bumi Lancang Kuning. Alhamduliah, hari ini hari yang luar biasa, bangga dan senang bisa berkumpul dengan tokoh-tokoh muslim, para cendekiawan. Silaturrahmi ini semoga terus memperkuat kebersamaan kita dalam membangun Riau dan Islam tentunya,” kata Gubernur.

Disebutkan Gubernur, semakin hari tantangan yang dihadapi semakin berat. Tantangan yang dihadapi pemerintah di berbagai bidang, Gubernur meyakini sebagai tantangan yang dihadapi ICMI juga.

“Saya yakin ICMI sebagai wadah cendekiawan akan selalu mampu menemukan cara-cara baru, strategi-strategi baru dalam menghadapi tantangan dan perubahan dunia yang sangat cepat saat ini. Saya meyakini ICMI mempunyai kapasitas besar untuk berkontribusi gagasan, pemikiran-pemikiran. Bukan hanya menjadi role model Islam rahmatanlil‘alamin, tetapi juga kontribusi profesional sesuai keahlian masing-masing,” sambung Gubernur.

Usai sambutan, Prof Arif Satria menyerahkan cenderamata kepada Gubernur, sebaliknya Gubernur juga memberikan cenderamata untuk Prof Arif. Setelah itu baru dilanjutkan dengan Studium Generale hingga pukul 18.00 WIB lebih.

Pada kesempatan itu, Prof Arif menyampaikan di mana seharusnya posisi ICMI dalam pembangunan Indonesia. Jika mau dibagi, masyarakat Indonesia ada empat kuadran. Kuadran satu, intelektual tinggi, kesejahteraan tinggi. Kuandran dua, intelektual tinggi kesejahteraan rendah. Kuadran empat,  kesejahteraan tinggi intelektual rendah.

Mayoritas dan yang menjadi problem bangsa ini, yang berada di kuadran ketiga, yakni pada posisi intelektual masyarakat rendah dan kesejahteraannya juga rendah. ICMI harus mengambil peran di sini, menjadi jembatan dan membangun dari bawah,” kata Prof Arif.

Hari ini, sambungnya, pergerakan tidak lagi berbasis dengan tengok kiri dan kanan, tidak belajar dari pengalaman-pengalaman orang atau negara lain, tapi dengan langkah dan keberanian.

“Semua negara saat ini dalam keadaan tak menentu akibat Covid-19, politik Ukraina dan lain-lain. Kalau masih dari belajar pengalaman sana-sini, Indonesia akan lambat. Orang Indonesia harus punya kepercayaan, menerjemahkan sifat nabi, tabligh, siddiq, amanah,  fatonah, yakni, bagaimana kita saling percaya. Tak bisa lagi kerja dengan semboyan saya paling hebat. Harus menggabungkan dan memanfaatkan semua potensi,” katanya lagi.

Diwarnai Panggung Puisi
Pada kesempatan itu, penyair-penyair Riau yang juga pengurus ICMI dan beberapa pengurus lainnya membacakan puisi, bahkan syair, termasuk Alaiddin Koto. Ia membaca puisi karyanya sendiri. Alaiddin juga menceritakan pengalamannya dalam menulis puisi, hingga menjadi buku.

Bahkan proses kesenangannya pada puisi menjadi kegilaan. Di atas panggung itu ia sering menyebut dirinya sebagai orang gila. Berkai-kali ia mengatakannya. Hal ini membuat hadirin tertawa. Suasana pun kembali santai dan akrab.

Pembaca puisi lainnya pada sore itu, yakni, Prof Tengku Dahril (Penasehat ICMI Riau), Dr Husnu Abadi (Wakil Ketua ICMI Rau yang juga penyair), Fakhrunnas MA Jabbar (Dewan Pakar ICMI Riau yang juga penyair), Kunni Masrohanti (Bidang Kebudayaan ICMI Riau yang juga Ketua Penyair Perempuan Indonesiaa), Mosthamir Thalib (Bidang Kebudayaan ICMI Riau yang juga penyair), Dr M Rizal Akbar (Wakil Ketua ICMI Riau), Dr Junaidi (Dewan Pakar ICMI Riau yang juga Rektor Unilak), Kazzaini Ks (Bidang Kebudayaan yang juga penyair), dan AZ Fachri Yasin (Dewan Pakar ICMI Riau).(egp)


Laporan SOLEH SAPUTRA, Pekanbaru









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook