Jalan Lingkar Barat Dilanjutkan, Aktivis Risaukan Nasib Gajah

Riau | Selasa, 12 Februari 2019 - 15:36 WIB

DURI (RIAUPOS.CO) - Proyek jalan lingkar Barat Duri yang sempat tertunda segera akan dilanjutkan dalam waktu dekat oleh Pemkab Bengkalis. Kepastian itu diungkapkan Bupati Amril saat menghadiri acara pembukaan Musrenbang 2020 tingkat Kecamatan Bathin Solapan di Hotel Surya, Duri, baru-baru ini.

Dijelaskan Bupati, proyek tersebut menurut rencana sudah akan dimulai pada Maret 2019 nanti. Kendala berupa pipa minyak Chevron sudah teratasi. Begitu juga dengan beberapa kendala lainnya.

Baca Juga :Tak Bayar Tagihan, PLN Bengkalis Segel Meteran Listrik Sejumlah Kantor OPD Pemkab Bengkalis

Meski banyak pihak menyambut antusias proyek penuntasan jalan lingkar Barat Duri tersebut, aktivis LSM peduli lingkungan di Duri malah merasa cemas. Di antaranya Ketua Rimba Satwa Foundation (RSF), Zulhusni Syukri.

Kepada Riau Pos di Duri, Senin (11/2), Husni mengaku amat mencemaskan nasib gajah liar yang masih tersisa di kantong gajah dalam area hutan Suaka Margasatwa Balai Raja saat ini.

“Rencana semula, proyek jalan lingkar itu akan dibuat melintasi hutan lindung Talang. Belum ada keterangan lanjut yang kami peroleh apakah tetap begitu rencananya atau tidak. Juga belum ada informasi tentang perubahan rencana proyek itu,” kata Husni.

Menurut hemat dia, tetap dibuat melintasi hutan Talang atau di luarnya, proyek jalan lingkar Barat Duri itu tetap saja berdampak besar bagi kawanan gajah yang masih tersisa di kawasan setempat. Apalagi jumlah gajah di kantong tersebut kini hanya tersisa lima ekor. Sementara dulunya, penetapan kawasan hutan Suaka Margasatwa Balai Raja diperuntukkan buat pelestarian gajah Sumatera yang ada di Riau.

“Melewati hutan Talang atau di luarnya, jalan lingkar itu tetap saja berada di jalur jelajah gajah. Itu akan mengakibatkan jalur gajah terpotong. Akibat lanjutannya adalah habitat gajah semakin menyempit. Munculnya konflik gajah dengan masyarakat adalah dampak berikut yang sulit untuk dihindarkan,” papar dia pula.

Hal terburuk yang mungkin terjadi bagi kantong habitat gajah Balai Raja, menurut Husni, terjadinya kepunahan gajah secara lokal. Karena itu dia minta agar proyek jalan lingkar barat Duri itu sedapat mungkin dibuat di luar kawasan hutan lindung Talang.

“Kami juga berharap ada pertemuan mediasi antara pemerintah daerah dengan pemerhati gajah sebelum pembangunan jalan itu dilanjutkan. Mungkin dari pertemuan itu akan ada solusi-solusi cerdas yang bisa dibangun bersama. Dengam begitu, kami harapkan gajah tetap bisa hidup dan masyarakat tidak terganggu,” ujarnya.(sda)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook