BKSDA Bentuk Tim Penanganan Gajah

Riau | Selasa, 11 Juni 2019 - 10:14 WIB

(RIAUPOS.CO) -- Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Rengat membentuk tim untuk menggiring kawanan gajah yang berkeliaran di Kelurahan Peranap Kecamatan Peranap Kabupaten Indragiri Hulu (Inhu). Bahkan, pihak BKSDA juga akan menyiapkan satu ekor gajah jinak untuk memandu gajah liar tersebut ke habitatnya.

Hal itu dilakukan setelah sebelumnya sempat dilakukan penanganan tanpa menggunakan tim dan gajah penggiring. “Sebelumnya gajah sulit menuju habitatnya akibat ada di antara warga yang mengusir menggunakan petasan,” ujar Humas BKSDA Rengat Permohonan Lubis, Senin (10/6).

Baca Juga :Kagama Riau Tanam 300 Pohon dan Gelar Pasar Murah

Tim ini merupakan tim khusus penanganan gajah liar yang terdiri dari beberapa orang personel. Di mana tim tersebut memandu perjalanan gajah yang saat ini berada di Kelurahan Peranap. Bahkan sebelumnya, gajah liar tersebut sempat berada di Desa Baturijal Kecamatan Peranap.

Upaya yang dilakukan tim akan lebih sempurna ketika ada gajah jinak untuk memandu gajah liar menuju habitatnya di sekitar PT Rimba Peranap Indah (RPI) yang juga masih berasa dalam wilayah Kecamatan Peranap. “Mudah-mudahan selama proses penanganan, tidak ada lagi gangguan dari warga yang mengusir dengan bunyi-bunyian,” ungkapnya.

Selama ini sambungnya, kendala gajah liar menuju habitatnya akibat adanya warga yang mengusir dengan petasan. Sehingga gajah liar tersebut keluar dari jalurnya hingga tersesat ke pemukiman warga. Bahkan akibat tersesat itu, empat gajah liar yang berada di Kecamatan Peranap mencapai sebulan lebih.

Lebih jauh disampaikanya, pembentukan tim penanganan gajah tersebut dalam pekan ini sudah terbentuk. Namun demikian belum dapat dipastikan, berapa lama tim dapat berhasil menggiring gajah liar tersebut mencapai habitatnya.

Kepada warga kembali diimbau agar tidak lagi mengusir gajah menggunakan bunyi-bunyian seperti petasan. “Sebelumnya sudah ada penanganan gajah tersebut, namun sejauh ini belum berhasil menggiring ke habitatnya,” terangnya.(kas)

Laporan KASMEDI, Rengat









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook