PEKANBARU (RIAUPOS.CO) -- Kekhawatiran warga akhirnya terjadi lagi. Hujan semalaman, banjir merendam rumah-rumah warga.
Genangan banjir masih merendam rumah warga di Jalan Cipta Karya ujung sampai pukul 10.15 WIB, Rabu (10/4). Puluhan rumah yang terendam banjir itu. Air banjir masuk ke perumahan mereka sejak dini hari.
Mereka menunggu air surut, tetapi tak kunjung surut. "Sudah biasa jadi langganan banjir. Belum bisa membersihkan rumah. Belum surut juga padahal sudah hampir siang," ungkap Madi warga korban banjir itu.
Hujan yang mengguyur malam harinya cukup deras. Namun sederas apapun hujan, biasanya air genangan banjir segera surut. Namun hari itu banjir sedikit lebih lama surutnya. "Biasanya kalau banjir masuk dini hari pukul 07.00 WIB sudah surut. Tetapi banjir ini sedikit lama surutnya," tambah Yadi warga korban banjir lainnya.
Perumahan Senapelan itu memang sudah biasa dilanda banjir. Sudah jadi langganan banjir musiman. Air banjir kiriman itu bisa mampir ke pemukiman itu tiga sampai empat kali dalam setahunnya. Drainase besar yang dibangun di perumahan itu tidak mampu menampung air.
"Debit airnya deras sekali. Drainase yang sudah besar kayak gini saja tak bisa menampung lagi," ungkapnya sambil menunjuk air yang mengalir di drainase itu. Airnya keruh sekali, berwarna kuning kecoklatan.
Banjir juga merendam komplek perumahan rumah potong hewan di Jalan Cipta Karya ujung tersebut. Sebagian rumah ruko tidak dibuka pemiliknya. Tidak bisa jualan, air masih merendam hingga di pintu ruko-ruko tersebut.
Namun ada juga yang memaksa untuk buka, bengkel sepeda motor itu tetap bisa buka meski air banjir masih merendam bengkelnya. "Airnya sudah mau surut, ya buka saja. Kan kunci-kunci bengkel tak masalah kalau kena air," terang Budi pemilik bengkel itu.
Kondisi tak jauh berbeda terjadi di Jalan Manunggal, Suka Karya, Merpati Sakti dan lain-lain. Jalan Manunggal hingga siang kemarin di jalan tersebut tergenang banjir dengan ketinggian hampir mencapai lutut orang dewasa
Menurut warga setempat Kartini, banjir terjadi karena hujan lebat. Hal serupa juga diungkapkan warga yang memiliki usaha tepat di seberang jalan warung Kartini, Nono. Menurutnya banjir tersebut dikarenakan penyempitan parit yang ada di tepi Jalan Manunggal. Ia mengatakan jika air juga kiriman dari simpang Jalan HR Soebrantas ujung sebelun masuk ke Jalan Manunggal.
Sementara itu, di Perumahan Graha Wahana 2 di Jalan Cipta Karya ujung, ketinggian air juga hampir mencapai lutut orang dewasa. Salah seorang mahasiswa yang tinggal di sana Rafi mengatakan, meskipun hujan deras, daerah tersebut tidak pernah banjir. Ia sempat terkejut ketika mengetahui air sudah masuk ke dalam rumahnya.
“Balik-balik banjir, air dah masuk. Kami dibuat tak bisa tidur dari malam hingga pagi,” kata Rafi. Ia mengatakan tersumbatnya saluran air ditambah hujan yang cukup deras menjadi penyebab utama banjir di area perumahannya.(ilo/*2)