SIAK, (RIAUPOS.CO) - Lahan yang terbakar di perbatasan Kampung Temusai dan Jatibaru, Kecamatan Bungaraya tinggal pendinginan. Demikian dikatakan Ketua Satgas Penaggulangan Karhutla Kecamatan Bungaraya Amin Soimin. Dikatakan Amin, sampai sejauh ini lahan yang terbakar sudah berhasildipadamkan. Hanya tinggal asap yang masih menyelimuti. Pihaknya berupaya bagaimana caranya api tidak kembali menyala.
"Makanya kami fokus melakukan pendinginan. Untuk memastikan tidak ada lagi api yang menyala di lokasi itu," jelas Amin, Rabu (10/3) malam.
Tiga hari berjibaku bersama Satgas Penanggulangan Karhutla, sempat dikepung asap, sehingga kesulitan dalam melakukan pemadaman. Asap begitu pekat, bahkan jarak pandang sangat terbatas. Bahkan Kapolres AKBP Gunar Rahadyanto yang ikuti memadamkan kebakaran lahan juga dikepung asap.
"Kami ingin kebakaran lahan segera berakhir. Makanya kami turun dengan kekuatan penuh. Hingga hari keempat, barulah api padam dan kini kami melakukan pendinginan," jelas Amin sebagai pemilik wilayah.
Terkait hal ini, Amin belum bisa menjelaskan luas lahan yang terbakar. Namun dia yakin BPBD Siak sudah melakukan pengukuran. Hanya saja, dia membenarkan ada penghulu dan kepala dusun (kadus) yang kini menjalani pemeriksaan sebagai saksi oleh penyidik Polres Siak.
Salah seorang kadus di Kampung Temusai Sugianto mengakui dia diperiksa sekitar 4 jam lebih. Sangat melelahkan, namun dia mengaku tetap semangat.
"Saya menegaskan apa yang saya ketahui dan sesuai kapasitas dirinya sebagai kadus di Kampung Temusai," katanya.
Sementara itu personel TNI dan Manggala Agni masih berupaya melakukan pemadaman karhutla di Desa Rimbo Panjang Dusun II, Kecamatan Tambang, Kampar, Rabu (10/3). Luasan kebakaran diperkirakan mencapai 4 hektare dengan vegetasi semak belukar dengan kedalaman gambut dua meter. Pada hari kedua terpantau hanya personel TNI dan Manggala Agni Daops Pekanbaru yang berada di lokasi kebakaran dengan memanfaatkan sumber air tersedia berhasil memadamkan lahan satu hektar dari luasan 4 hektare.
Meranti Nihil Titik Api
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) kembali merilis dua hot spot di Kepulauan Meranti, Rabu (10/3). Tepatnya di Desa Repan, Kecamatan Rangsang.
Informasi tersebut juga dibenarkan Kasi Karhutla dan Kecelakaan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kepulauan Meranti Ekaliptus. Namun setelah dipastikan, dia mengaku hanya memantau titik panas, tidak titik api.
"Setelah groundcheck atau pengecekan lapangan dilakukan pada areal yang terpantau titik panas tidak terdapat titik api. Persisnya di areal konsesi perusahaan HTI. Dengan demikian sampai saat ini kita masih nihil titik api sejak akhir pekan lalu," ujarnya.
Berkaca dari penanggulangan karhutla yang berlangsung beberapa pekan lalu, Kapolres Kepulauan Meranti AKBP Eko Wimpiyanto SIK ultimatum sejumlah perusahaan yang beroperasi di wilayah hukumnya. Perusahaan terkait dinilai tampak tak peduli ketika sejumlah wilayah hukumnya dilanda bencana yang dimaksud.(mng/akh/wir)