PEKANBARU (RIAUPOS.CO) -- Gubernur Riau (Gubri) Syamsuar mengatakan penegakkan protokol kesehatan hendaknya dapat dilakukan dengan cara humanis. Meskipun nantinya sudah ada peraturan yang dibuat bahwa pelanggar protokol kesehatan bisa dikenakan sanksi.
"Kami minta petugas penegakan disiplin protokol kesehatan nantinya bisa lebih mengutamakan cara-cara yang humanis," kata Gubri.
Lebih lanjut dikatakannya, terkait disiplin penerapan protokol kesehatan pencegahan Covid-19 tersebut, Presiden Joko Widodo telah meneken instruksi presiden (inpres) tentang peningkatan disiplin dan penegakan hukum protokol kesehatan Covid-19. Pihaknya juga sudah menindaklanjuti inpres tersebut.
"Inpres sudah ada. Selanjutnya kami akan menerbitkan Peraturan Gubernur (pergub) Riau dan diikuti perwako dan perbup. Ini semua bertujuan untuk memutus mata rantai penularan Covid-19," sebutnya.
Meskipun nantinya pergub tersebut sudah ada, namun pihaknya tidak akan langsung memaksa masyarakat yang tidak mematuhi protokol kesehatan untuk diberikan sanksi. Namun lebih mengutamakan cara humanis tersebut.
"Mungkin kami tidak dengan cara langsung penindakan terhadap sanksi, tapi dengan cara humanis agar masyarakat sadar bahwa di tengah pandemi Covid-19 penting kita menerapkan protokol kesehatan," sebutnya.
Karena itu, dalam penerapan protokol kesehatan Covid-19 di Riau, Gubri meminta dukungan semua pihak untuk ikut serta menyosialisasikan protokol kesehatan Covid-19 kepada masyarakat.
"Kami harap dukungan semua pihak. Termasuk media untuk sosialisasi penerapan protokol kesehatan, agar penularan Covid-19 dapat dicegah," ajaknya.
Sementara itu Kepala Dinas Kesehatan Riau Mimi Yuliani Nazir menginformasikan adanya penambahan 26 pasien positif Covid-19 per Ahad (9/8). Kemudian juga ada sembilan pasien positif yang sembuh dan satu pasien positif Covid-19 yang meninggal dunia.
"Dengan adanya penambahan 26 kasus positif tersebut, total pasien positif Covid-19 di Riau saat ini menjadi 732 kasus," katanya.
Untuk rinciannya, ujar Mimi, yakni sembilan warga Rokan Hilir, masing-masing AR (25), FR (13), H (36), RW (29), RT (23), S (51), S (28), SF (9) dan S (51). 15 warga Pekanbaru yakni DB (60), FT (27), MA (10), SF (12), RA (30), S (31), Z (39), S (38), AS (27), SA (44), Y (31), M (32), D (34). Dan dua warga Siak yakni EA (26) dan DM (36).
"Untuk sembilan pasien positif yang sembuh berasal dari Pekanbaru, Indragiri Hilir, Kampar, dan Rokan Hilir. Satu pasien positif Covid-19 yang meninggal yakni E (53) warga Siak," jelasnya.
Kembali Tambahan 11 Karyawan Bank Positif
Kasus terkonfirmasi positif Covid-19 di Pekanbaru bertambah 15 pada Ahad (9/8). Dari jumlah ini, 11 di antaranya adalah karyawan bank. Demikian disampaikan Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Pekanbaru dr Mulyadi SpBP.
"Ada 15 pasien positif corona hari ini (kemarin, red). Pasien ini terdiri dari 11 karyawan bank dan empat orang anggota keluarga dari kasus konfirmasi lain," urainya.
Dijelaskan, sebelas karyawan bank ini antara lain, N (51), pria warga Kelurahan Perhentian Marpoyan, Kecamatan Marpoyan Damai. Pasien kontak erat dengan Nyonya DS. DS (26), wanita warga Kelurahan Limbungan, Kecamatan Rumbai Pesisir, diumumkan positif corona pada Sabtu (8/9). DS merupakan kontak erat dengan WMK (37), pria warga Kelurahan Cinta Raja, Kecamatan Sail, diumumkan positif corona pada 7 Agustus.
Lalu, AS (27), pria warga Kelurahan Simpang Tiga, Kecamatan Bukit Raya. Pasien berkontak erat dengan Nyonya WWR yang diumumkan positif pada 8 Agustus.
"Kemudian Nyonya SAW (44), warga Kelurahan Delima, Kecamatan Tampan. Kontak erat dengan Nyonya WWR," tuturnya.
Selanjutnya, RR (30), pria warga Kecamatan Marpoyan Damai. Kontak erat kasus konfirmasi sebelumnya. S (31), pria warga Kelurahan Tangkerang Utara, Kecamatan Bukit Raya. Kontak erat dengan dengan kasus sebelumnya. Z (39), pria warga Kelurahan Jadirejo, Kecamatan Sukajadi. Kontak erat dengan kasus Kemudian SR (38), warga Kecamatan Senapelan. Kontak erat dengan kasus sebelumnya.
"Tuan Y (31), Kecamatan Marpoyan Damai. Kontak erat dengan kasus sebelumnya. Tuan M (32), warga Kecamatan Marpoyan Damai. Kontak erat dengan kasus sebelumnya. Dan nyonya DSH (34), Kartu Tanda Penduduk (KTP) di Kabupaten Kampar. Domisili di Pekanbaru belum diketahui," urainya.
Terakhir dari karyawan bank adalah MJ (32), pria warga dengan KTP Kabupaten Kepulauan Meranti. Domisili di Pekanbaru belum diketahui. Pasien merupakan kontak erat dengan kasus konfirmasi sebelumnya. Di luar itu, ada pula empat anggota keluarga tertular kepala keluarga yang pulang dari Kabupaten Kuantan Singingi (Kuansing) dan Rokan Hulu (Rohul). Kepala keluarga itu adalah FU (38), pria karyawan swasta, yang diumumkan positif pada 4 Agustus lalu.
Anggotanya keluarganya yang tertular yaitu FTR (33) wanita dan dua orang anaknya, SFT (12) dan MA (12). Ketiganya merupakan istri dan anak FU. Mereka berdomisili di Kelurahan Pematang Kapau, Kecamatan Tenayan Raya.
"Selanjutnya, Nyonya DB (60), warga Kelurahan Kampung Melayu, Kecamatan Kecamatan Sukajadi. Pasien merupakan orangtua Tuan FU," ujarnya.
Tambah Dua Positif di Siak
Pasien terkonfirmasi positif Covid-19 di Kabupaten Siak, Ahad (9/8) ada dua kasus. Kabar lain, tidak ada pasien Covid-19 yang dinyatakan sembuh, kemarin. Demikian dijelaskan Juru Bicara Gugus Tugas Covid-19 Budhi L Yuwono. Dia juga mengatakan masih ada beberapa sampel lagi menunggu hasil. Semuanya tersebar di beberapa kecamatan. Terutama yang kontak erat dengan positif yang telah diambil uji swab.
"Total positif 147, konfirmasi 96 dirawat, 49 sehat dan sudah dipulangkan, dua orang meninggal dunia," jelas Budhi.
Pasien konfirmasi positif Covid–19 yang dirawat tersebar di beberapa tempat dengan rincian, Eka Hospital Pekanbaru 59 orang, RSUD Siak 26 orang, Asrama Haji Siak 10 orang, RS Tentara 1 orang. Ada pun rincian penambahan pasien positif Covid-19, menurut Budhi, pasien 146 konfirmasi positif Covid-19 Siak adalah EA (26) perempuan, merupakan warga Kecamatan Tualang. Saat ini diisolasi dan dirawat di RSUD Siak. EA merupakan bagian dari klaster nakes PKM Perawang.
Selanjutnya pasien 147 konfirmasi positif Covid-19 Siak Ny DMS (36) merupakan warga Kecamatan Tualang. Saat ini telah isolasi Eka Hospital. Ny DMS belum diketahui kontak erat dari siapa.
"Saat ini selain melakukan tracing, kami juga menunggu selesainya ranperda Covid-19 menjadi perda. Sehingga secepatnya dapat kami sosialisasikan. Kami sangat berharap kita semua dapat disiplin dalam penerapan protokol kesehatan, berupa jaga jarak, kenakan masker dan rajin mencuci tangan," jelas Budhi.(sol/ali/mng)