PAPARKAN SIAK HIJAU DAN KENALKAN RIAU DI FORUM HUTAN TROPIS DUNIA

Presiden Kolombia Terkesan Tanjak Bupati Siak

Riau | Jumat, 10 Mei 2019 - 09:57 WIB

Presiden Kolombia Terkesan Tanjak Bupati Siak
SERAHKAN TANJAK: Bupati Siak H Alfedri menyerahkan tanjak kepada Presiden Kolombia Ivan Duque Marquez pada forum Hutan Tropis Dunia 2019 di Bogota, 6-9 Mei 2019.

SIAK (RIAUPOS.CO) -- Bupati Siak H Alfedri tak ingin melewatkan kesempatan menghadiri undangan selaku pembicara dalam Forum Hutan Tropis Dunia 2019 di Bogota, Kolombia, 6-9 Mei begitu saja. Momen ini dimanfaatkannya dengan mengenalkan kekayaan dan kekhasan keberagaman Bumi Lancang Kuning serta Negeri Istana khususnya.

Pada kesempatan itu pula, Alfedri yang menjadi pembicara memaparkan tentang program Siak Hijau. Turut mempromosikan budaya lokal dan nilai-nilai kearifan masyarakat Melayu Siak yang amat menghormati alam lingkungan. Sehingga sejalan dengan tema yang diusung dalam pertemuan yang dihadiri berbagai negara tersebut.


Sebagai bagian tak terpisahkan dalam satu kesatuan ekologis manusia dan alam. Alfedri juga berkesempatan berbincang dengan Presiden Kolombia Ivan Duque Marquez. Tidak sampai di sana, dia sekaligus menyerahkan tanjak Siak sebagai cenderamata khas orang Melayu asal Negeri Istana.

Atas tanjak yang diberikan Bupati sebelum acara dimulai, Presiden Kolombia menurut informasi Bupati menyinggung soal tanjak yang diberikannya.

“Terima kasih atas pemberian yang berkesan ini, tanjak Siak dari Indonesia,” kata Presiden Ivan Duque Marquez sambil memperagakan tanjak Siak yang diberikan untuknya saat didaulat memberikan sambutan.

Ucapan terima kasih pemimpin negara berjuluk Los Cafeteros tersebut disambut Alfedri dengan menyilangkan tangan tanda memberi salam sambil berdiri dari kursi tempat duduknya. Kolombia, kata Presiden Ivan, memiliki komitmen dan kebudayaan yang sama kuat seperti halnya Siak dalam menjaga dan menghormati alam lingkungan.

Seperti yang telah direncanakan sebelumnya, Alfedri mempresentasikan Siak Kabupaten Hijau bersama Deputi Badan Restorasi Gambut (BRG) RI pada pertemuan Forum Hutan Tropis atau Tropical Forest Alliance (TFA) Internasional yang dilaksanakan di Bogota, Kolombia, 6-9 Mei. Bupati hadir selaku pembicara pada Selasa pagi (7/5) sekitar pukul 10.00 waktu setempat.

Dalam momen penting tersebut, Alfedri menyampaikan tinjauan pendekatan Jurisdictional Approach- Green District of Siak, di hadapan para pemimpin dunia. Baik presiden maupun menteri yang hadir pada forum di Bogota tersebut. Alfedri diundang sebagai pembicara, karena Kabupaten Siak dianggap berhasil mengurangi deforestasi dengan berbagai program kegiatan di antaranya konservasi dan restorasi lahan gambut.

Kemudian soal penilaian atas keberhasilan penanganan dan pencegahan kebakaran hutan dan lahan, pengembangan ekowisata, pemberdayaan masyarakat dan pemanfaatan varietas bernilai ekonomi ramah gambut di lahan TORA, sehingga dipercaya mewakili negara-negara tropis di Asia Tenggara dalam forum tersebut.

Alfedri memulai presentasinya dengan memperkenalkan Provinsi Riau sebagai rumah dari lahan gambut terluas di Indonesia. Beberapa tahun belakangan, kata dia, di provinsi ini mengalami banyak tantangan dalam kebijakan tata kelola lahan, terutama karena tibanya musim kering yang menyebabkan kebakaran.

“Siak sebagai salah satu kabupaten di Riau, memiliki komitmen terhadap pembangunan hijau, dengan luas wilayah gambut mencapai  57 persen dari total wilayah atau diperkirakan luasnya sepadan dengan 3 kali luas wilayah Bogota, dan 21 persennya merupakan lahan gambut dengan kedalaman 3–12 meter,” kata Alfedri.

Komitmen tersebut kata orang nomor satu di Siak itu diwujudkan dengan menerbitkan regulasi Peraturan Bupati tentang Siak Hijau, yang memuat pengaturan zonasi tata ruang untuk konservasi, perkebunan, industri dan pemukiman. Peraturan tersebut saat ini sedang diterjemahkan menjadi roadmap Siak Hijau yang akan menjadi payung untuk berbagai kebijakan pembangunan di Kabupaten Siak ke depan.

“Komitmen Siak Hijau tersebut juga didukung oleh masyarakat sipil dan NGO yang tergabung dalam koalisi Sedagho Siak, yang komit memberikan segala bentuk dukungan teknis yang dibutuhkan,” jelasnya melalui rilis yang diterima Riau Pos.

Tidak hanya itu, tujuh perusahaan yang difasilitasi oleh CORE saat ini juga sudah menunjukkan ketertarikannya untuk mendukung rencana Siak Hijau ke depan. Di antaranya Musim Mas, Cargil, Neste, GAR, Pepsico, Unilever dan Danone. Para perusahaan ini menyatakan bahwa kerja gotong royong bisa mendukung implementasi komitmen NDPE yang lebih efektif, khususnya pada 4 topik utama yakni: deforestasi, restorasi gambut, dukungan pada pekebun dan HAM.

Kisah sukses menekan angka kejadian kebakaran hutan dan lahan, serta kemajuan program Siak Hijau yang memukau para peserta konvensi lingkungan hidup dunia itu, membuat Indonesia mendapatkan kepercayaan untuk menjadi tuan rumah pelaksanaan Tropical Forest Alliance (TFA) Internasional Tahun 2020 mendatang, dengan rencana agenda kunjungan peserta ke Kabupaten Siak untuk melihat implementasi Siak Hijau yang tengah berjalan.

“In sya Allah kita siap menerima kunjungan para pemimpin negara dan pemangku kepentingan. Malah saya tadi menawarkan Kota Pekanbaru sebagai tuan rumah, karena juga tidak begitu jauh dari Kabupaten Siak,” beber Alfedri.


TheTropical Forest Alliance Annual Meeting 2019 adalah pertemuan tahunan oleh The Forest Alliance (TFA) yang kali ini diselenggarakan bekerja sama dengan pemerintah Kolombia. Dengan mengusung tema “A Forest Positive Future: Accelerating the Decade of Delivery”. Pertemuan ini dihadiri oleh 150 delegasi yang terdiri para pemimpin global dan regional pemerintah, sektor bisnis, serta masyarakat sipil untuk berdiskusi mengenai percepatan upaya mengurangi deforestasi yang didorong melalui sektor komoditas.

Alfedri selaku Sekretaris Jenderal Lingkar Temu Kabupaten Lestari (LTKL) mengatakan fokus pertemuan ini adalah bagaimana meningkatkan transformasi kepemimpinan global dan regional serta mempromosikan model bisnis inovatif yang diarahkan untuk memacu aksi nyata dalam agenda hutan dan komoditas.(egp/adv)

 

 









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook