SIAK (RIAUPOS.CO) -- Babak baru pengembangan pariwisata halal di Provinsi Riau dimulai. Dengan ditandatanganinya Nota Kesepahaman antara Kementerian Pariwisata dengan Gubernur Riau terkait Pengembangan Pariwisata Halal di Bidakara Hotel Jakarta, Selasa siang (9/4). Siak pun mengklaim paling siap menjadi wisata halal di bumi Lancang Kuning.
Sekretaris Daerah H TS Hamzah dan Kadis Pariwisata Fauzi Asni turut hadir dalam prosesi penandatanganan nota kesepahaman yang dilaksanakan pada Wonderful Indonesia Halal Tourism Meeting, dan Conference Indonesia Muslim Travel Index (IMTI) di Bina Karna Auditorium Hotel Bidakara Grand Pancoran Jakarta itu.
Sekdakab H TS Hamzah menyebutkan, Pemkab Siak siap mendukung langkah dan inisiasi Gubernur Riau H Syamsuar dalam mengembangkan pariwisata halal di Riau. Bahkan Hamzah meyakini Kabupaten Siak merupakan daerah paling siap mengembangkan destinasi wisata halal di Riau, karena sudah punya modal kebijakan di bidang pariwisata religi telah sejak beberapa tahun lalu.
“Kehadiran kita wujud dukungan terhadap kebijakan pariwisata Bapak Gubernur. In sya Allah Kabupaten Siak paling siap, program pembangunan pariwisata kita sudah dilaksanakan terpadu sesuai visi daerah, yaitu mewujudkan masyarakat yang Agamis dan Berbudaya Melayu serta Menjadi Tujuan Pariwisata di Sumatera,” sebutnya.
Kabupaten Siak saat ini kata dia, telah lekat dengan Ikon Wisata Budaya Sejarah dan tagline Siak The Truly Malay karena memiliki visi pengambangan budaya Melayu yang agamis dengan bekal budaya dan sejarah kemelayuan yang bersendikan syarak atau syariat Islam.
Tak hanya sekadar promosi media luar ruang, dukungan wisata halal juga dilaksanakan dengan sosialisasi dan pengawasan penyembelihan hewan di pasar-pasar rakyat.
Di mana bersama MUI sudah melaksanakan program Sertifikasi Halal Usaha bagi 20 produk kuliner UMKM, mengemas iven pariwisata religi Pekan Shafar, Ghatib Beranyut, Haul Sultan, Kenduri Apam Mempura dan Gebyar Sholawat.
Pemkab Siak juga telah melaksanakan penjajakan kerjasama dengan Asosiasi Travel Riau Kepri untuk promosi wisata religi Siak dan sosialisasi wisatawan Timur Tengah di Kota Jeddah Arab Saudi.
“Di samping itu, Pemkab Siak juga komit melaksanakan sosialisasi dan pengawasan hotel restoran terkait dukungan pelaksanaan kegiatan pariwisata halal ini,” terang Hamzah.
Kadis Pariwisata Siak, Fauzi Asni menyebutkan, Kabupaten Siak sebelumnya sudah mulai berbenah mempersiapkan diri untuk menjadi destinasi pariwisata halal unggulan di Provinsi Riau. Sebagai modal awal kata dia, Negeri Istana sudah punya peraturan dan regulasi penguatan wisata halal, serta komitmen bersama unsur daerah terkait.
“Alhamdulillah kita sudah sangat siap untuk pengembangan pariwisata halal di Kabupaten Siak, karena kita sudah ada Perda Nomor 2/2017 tentang Pariwisata Halal, Keputusan Bupati Nomor 560/HK/KPTS/2017 Tentang Pembentukan Pokja Pariwisata Halal untuk menindaklanjuti Perda, MoU terpadu antar satker dengan unsur daerah MUI dan LAMR Siak terkait Pelaksanaan Pariwisata Halal dan beberapa progres lainnya,” kata Fauzi Asni.
Lewat Nota Kesepahaman itu, Fauzi berharap akan semakin banyak bentuk dukungan yang diberikan Kementerian Pariwisata RI kepada daerah khususnya di Riau dan Siak, dalam mengembangkan potensi pariwisata halal yang dimiliki sesuai keunikan sejarah budaya masing-masing daerah.
“Kami siap untuk menindaklanjuti MoU dengan Kemenpar ini, tentu kami berharap dukungan Kementerian Pariwisata, baik dalam bentuk pendampingan, supervisi, promosi pemasaran, dan lain sebagainya untuk kemajuan wisata halal di Negeri Istana,” kata Fauzi.
Sehari sebelumnya, Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Siak juga menghadiri rapat finalisasi pembahasan draft nota kesepahaman, bersama Ketua Tim Percepatan Pariwisata Halal Kementerian Pariwisata di Gedung Sapta Pesona Kementerian Pariwisata Jakarta Pusat.(adv)