Ahli Robotic Malaysia Tinjau Pertanian Riau

Riau | Minggu, 10 Maret 2019 - 10:54 WIB

Ahli Robotic Malaysia Tinjau Pertanian Riau
BERBINCANG: Kunjungan pakar teknologi terapan asal Malaysia Prof Iskandar berbincang dengan H jefry Noer serta Kadis Ketanahan Pangan Pekanbaru Dr Mutia Eliza di P4S Kubang Jaya, Kecamatan Siak Hulu, Sabtu (9/3/2019).

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - Pertanian modern dengan menerapkan perkembangan teknologi merupakan keniscayaan untuk mendapatkan hasil produksi yang maksimal.

Hal ini diungkapkan pakar teknologi terapan asal Malaysia, Prof Iskandar Bahrain dari Myres Robotic, saat berkunjung ke di Pusat Pelatihan Petanian Pedesaan Swadaya (P4S) Kubang Jaya, Kecamatan Siak Hulu, Sabtu  (9/3).

Baca Juga :Malaysia Surati Indonesia untuk Segera Atasi Kabut Asap

Kedatangan Prof Iskandar ke Kampar ini, guna saling menukar pengalaman dan ilmu pertanian antardua negara, yakni pertanian terapan yang ada di Malaysia serta yang ada di Riau, khususnya di Kampar.

Kunjungan Prof Iskandar disambut H jefry Noer serta Kepala Dinas Ketanahan Pangan Kota Pekanbaru Dr Mutia Eliza.

‘’Kami ingin belajar agrikultur untuk dibangun di Malaysia dan kami belajar dari Jefry Noer, sehingga ke depan apa yang telah dikembangkan di P4S ini dapat juga kami terapkan di Malaysia. Demikian juga sebaliknya kemajuan yang ada di Malaysia juga akan kami tularkan ke sini, ya semacam sharing kemitraan,’’ ucap Prof Iskandar dalam logat Melayu Malaysia.

Dikatakannya, pihaknya akan menerapkan robotik teknologi 4.0 dalam pembangunan pertanian di Kampar.

‘’Ya saling berbagi kemampuan teknologi pertanian untuk mengentaskan  kemiskinan di kedua daerah,’’ ucapnya.

Sementara itu, Jefry Noer kepada Prof Iskandar dan rombongan juga memaparkan berbagai usaha pertanian yang dikembangkan di P4S Kubang Jaya, khususnya sektor perkebunan, perikanan dan perternakan.

Saat meninjau lokasi budidaya perikanan lele dengan menerapkan sitem bioflok, Jefry memaparkan tentang keuntungan budidaya lele dengan cara tersebut.

‘’Dengan pola bioflok ini kita tidak memerlukan lahan yang luas, namun hasil produksi ikan akan dapat maksimal kita peroleh, karena pola ini hanya menggunakan kolam terpal untuk membudidayakan ikan lele, dan mudah kita pantau perkembangannya,’’ ucap Jefry.

Usai melihat lokasi budidaya ikan lele sistem bioflok, rombongan selanjutnya meninjau lokasi pembuatan biogas dan kompos. Di sini, inovasi P4S dalam pemanfaatan limbah kotoran ternak sapi yang dipelihara dan mengubahnya menjadi gas yang selanjutnya dapat dimanfaatkan guna memenuhi keperluan rumah tangga untuk memasak, hingga untuk penerangan di rumah.

‘’Ini luar biasa, kotoran ternak dapat dimanfaakan untuk memenuhi keperluan bahan bakar dan keperluan rumah tangga, serta pupuk organik yang dapat dimanfaatkan untuk perkebunan,’’ ucap Prof Iskandar.

Menururt Jefry, program yang dinamakannya Rumah Tangga Mandiri Pangan dan Energi (RTMPE) ini, sangat ideal untuk diterapkan bagi masyarakat pedesaan di Riau.

‘’P4S Kubang Jaya khususnya RTMPE merupakan program sederhana tapi jika dijalankan dengan sunguh-sungguh, insya Allah akan memperoleh penghasilan Rp10 juta sampai Rp25 juta per bulannya. Karena ternak yang dibudidayakan kotorannya diolah menjadi pupuk dan biogas dan ini yang paling utama, sedangkan ternak yang dikembangkan adalah bonusnya,’’ ucap Jefry pada Gubri.

Menurut Jefry, usai dirinya menjabat sebagai Bupati Kampar, bukan menjadi halangan baginya untuk terus berkarya dan bermanfaat bagi masyarakat. Dirinya mempersilakan bagi masyarakat untuk belajar pertanian terpadu.(izl)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook