RIAUPOS.CO - Bupati Siak Drs H Syamsuar MSi tak menyangka sama sekali, apa yang ia perbuat dalam memajukan dunia pendidikan dan peningkatkan kesejahteraan guru mendapat atensi dan apresiasi dari Pengurus Besar Persatuan Guru Republik Indonesia (PB PGRI).
Selama kepemimpinannya, sektor pendidikan jadi program unggulan. Peningkatan sarana prasarana terus meningkat. Kompetensi guru juga ditingkatkan, pendidikan gratis dan wajib belajar 12 tahun telah dilakukannya.
Buah dari yang diprogramkannya ini, tak ada lagi anak-anak Siak yang putus sekolah, karena sudah ada Perda wajib belajar sebagai payung hukum yang jadi dasar.
Memajukan dunia pedidikan, bagi orang nomor satu di Siak ini, karena memikirkan 30 tahun akan datang dalam menyiapkan generasi emas.
‘’Dengan pendidikan akan membawa kemajuan dalam diri seseorang. Dengan pendidikan juga, ia mampu mengapai cita-citanya,’’ kata Syamsuar, Selasa (8/12).
Apa yang dilakukannya itu, diam-diam jadi penilaian sendiri oleh PB PGRI. PB PGRI menilai, komitmen dan bukti nyata yang dilakukan oleh kepala daerah Kabupaten Siak ini pantas mendapatkan apresiasi penghargaan Dwidja Praja Nugraha Pendidikan. ‘’Saya baru dapat kabar, kemarin malam,’’ kata Syamsuar menceritakan.
Terus terang bagi ayah tiga orang putra ini tak pernah terbesit sama sekali, apa yang diiperbuat dan dilakukannya itu mendapatkan atensi. Dalam komitmenya menjalankan amanah masyarakat, adalah inovasi. Bagaimana inovasi memajukan Siak lewat semua program dan kemajuan dari semua lini.
Alhasil, inovasi penghargaan yang diraih Kabupaten Siak selama kepemimpinannya silih berganti. Ada-ada saja penghagaan dalam berbagai bidang diraihnya.
Ketua PGRI Siak Lukman SSos MPd menambahkan, penghargaan yang diterima bupati merupakan komitmen dari kepala daerah. Ia bersama beberapa kepala daerah lain telah lakukan inovasi terhadap sektor pendidikan dan juga perhatian dan kepedulian terhadap guru. Penghargaan ini, diberikan pada puncak perayaan HUT PGRI ke-70, Ahad (13/12) di Stadion Gelora Bung Karno, Jakarta.(adv/a)
