ROKAN HILIR

Potensi Konflik Harus Ditangani Serius

Riau | Rabu, 09 Desember 2015 - 10:46 WIB

BAGANSIAPI-API (RIAUPOS.CO) - Pencoblosan untuk pemilihan bupati dan wakil  bupati Rokan Hilir (Rohil) periode 2015 resmi digelar hari ini, Rabu (9/12) yang bersamaan dengan8 kabupaten/kota lain di Riau.Potensi konflik di tingkat pendukung atas basis massa tidak dimungkiri berpotensi terjadi, apalagi jika tidak ditangani dengan baik.

Demikian disampaikan wakil ketua DPRD Rohil Abdul Kosim SE, berkaitan dengan momentum pilkada kepada Riau Pos, Selasa (8/12)..

Baca Juga :Jelang Tahun Baru, Pemkab Rohil Gelar Tablig Akbar

“Kami minta seluruh pihak untuk sama-sama menjaga situasi kondusif yang ada di daerah ini dalam momen pilkada sehingga seluruh tahapan pemilu bisa berjalan dengan lancar tanpa hambatan,” ujar Abdul Kosim, Selasa (8/12) di Bagansiapiapi.

Menurut dia,  berbagai langkah bisa dilakukan baik oleh figur yang maju dalam pilkada maupun pendukung masing-masing untuk mencegah terjadinya hal yang tak diinginkan. Diantaranya saling menahan diri untuk tidak mengedepankan ego tertentu.

“Memang semua pihak ingin mengklaim mereka yang terbaik, tapi jangan sampai hal itu menimbulkan perpecahan yang justeru merugikan kita semua,” ujarnya. Di samping itu tegas Akos, sangat penting mewaspadai terjadinya aksi money politik.

Aksi pemberian uang guna mempengaruhi pilihan seseorang terangnya merupakan kegiatan yang tercela. Secara tak langsung menghilangkan harkat dan martabat selaku warga negara yang sama kedudukannya di depan hukum dan dimata negara.

Hanya karena sejumlah materi terangnya jangan sampai menutup pintu hati untuk memilih pemimpin yang terbaik bagi daerah yang berjuluk Negeri Seribu Kubah. “Mari kita semua waspadai serangan fajar atau money politik, jika ada yang bermain apalagi yang memiliki jabatan segera lapor ke pihak terkait untuk diproses,” katanya. Akos juga mengingatkan agar kalangan PNS bersikap netral sesuai dengan kedudukannya sebagai aparatur negara.(fad)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook