PEKANBARU DAN JAKARTA (RIAUPOS.CO) - Indonesia mendapatkan tambahan kuota haji sebanyak 8.000 kursi. Kementerian Agama (Kemenag) menetapkan tambahan kuota untuk haji reguler sebanyak 7.360 jemaah dan sisanya 640 untuk jemaah haji khusus. Sedangkan Riau mendapatkan 232 kuota. Dari jumlah ini, 188 kursi telah diisi jemaah calon haji (JCH) cadangan Riau saat pelunasan Biaya Perjalanan Ibadah Haji (Bipih).
Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Riau Dr H Mahyudin MA melalui Kepala Bidang (Kabid) Penyelenggaraan Haji dan Umrah Drs H Syahrudin MSy menyebutkan, pemerintah telah mengeluarkan Keppres untuk pelunasan Bipih kuota tambahan dan dibuka selama tiga hari sejak Kamis (8/6), Jumat (9/6) dan berakhir Senin (12/6).
“Indonesia tahun ini mendapat tambahan kuota dari Arab Saudi sebesar 8.000 jemaah. Untuk kuota tambahan, Riau mendapat 232 orang dan 188 telah melunasi di cadangan tahap ketiga. Jadi tinggal lagi 44 orang yang akan melunasinya,” ungkap Syahrudin kepada Riau Pos, Kamis (8/6).
Namun, saat hari pertama dibukanya pelunasan Bipih tambahan kuota, Syahrudin mengatakan sudah 42 jemaah melakukan pelunasan. “Jemaah sudah melunasi sebanyak 42 orang dari kuota 44 orang tersisa. Jadi, sehingga tinggal dua orang lagi dan kemungkinan untuk hari berikutnya,” tuturnya.
Sementara itu, secara nasional tambahan kuota untuk haji reguler sebanyak 7.360 orang. Dari jumlah ini, 5.450 kursi sudah diisi oleh kuota cadangan yang sudah melunasi ongkos haji pada pelunasan normal beberapa waktu lalu. Jadi kuota yang tersedia untuk pelunasan saat ini hanya 1.910 kursi.
Di pelunasan Bipih hari pertama secara nasional memang cukup ramai. Tercatat ada 564 orang yang melakukan pelunasan. Sehingga masih tersisa 1.346 orang. “Semoga dalam waktu tiga hari (masa pelunasan) bisa terpenuhi,” kata Direktur Pelayanan Haji Dalam Negeri Kemenag Saiful Mujab.
Saiful bersyukur pelunasan bisa dibilang cukup ramai. Ini menandakan antusiasme masyarakat cukup tinggi. Dengan adanya tambahan kuota itu, bisa mengurangi panjangnya antrean haji. Dia menjelaskan calon jemaah antusias karena akhirnya nama mereka masuk kuota pemberangkatan tahun ini. “Semoga ini sebagai wujud bahwa jemaah haji memiliki prinsip siap untuk berangkat,” katanya.
Yang Sakit sudah Sehat
Sementara itu, dari Makkah, Ketua Kelompok Terbang (Kloter) 2 BTH, Suhardi menyebutkan, JCH Riau yang sempat dirawat di Kantor Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) Makkah sudah sehat dan telah melaksanakan ibadah bersama jemaah yang lainnya di Masjidilharam.
“Alhamdulillah, jemaah yang dirawat di KKHI sudah sehat dan kembali ke hotel. Aktivitas jemaah sebagian ada yang ke Masjidilharam. Untuk jemaah yang lansia dan kesehatannya terganggu dianjurkan salat di musala dan masjid terdekat. Di musala diadakan edukasi kesehatan dan juga bimbingan ibadah,” ujar Suhardi kepada Riau Pos, Kamis (8/6).
Lebih lanjut Suhardi mengatakan, saat ini cuaca dirasakan sangat panas. Bahkan mencapai hingga 46 °C (derajat celcius). Jemaah yang berkegiatan di luar ruangan melengkapi dirinya dengan masker dan payung untuk melindungi dari terik sinar matahari.
“Belum pernah hujan. Suhu untuk sekarang pukul 11.00 WAS masih 36 derajat celcius, dan siang kadang sampai 44 derajat celcius . Untuk hari ini (kemarim, red) pada jam 14.00 WAS mencapai sekitar 46 derajat celcius,” tambahnya.
Ditambahkan Suhardi, JCH Riau yang tergabung dalam Kloter 2 BTH yang saat ini berada di Kota Makkah menunggu jadwal puncak ibadah haji dan sambil melaksanakan ibadah rutin harian langsung di Masjidilharam. “Saat ini jemaah melaksanakan rutinitas ibadah di Masjidilharam bagi yang sanggup dan melaksanakan ibadah umrah mandiri. Bagi yang tidak sanggup dianjurkan untuk beribadah di musala dekat hotel saja. Ini salah satu upaya agar jemaah tidak kelelahan menghadapi puncak Armuzna nantinya,” sebutnya.
Sementara itu rutinitas petugas di antaranya melakukan monitoring mobilisasi salat fardu jemaah di Masjidilharam, mengunjungi jemaah sakit, melakukan edukasi subuh kepada jemaah, dan mengikuti rapat koordinasi menghadapi puncak Armuzna.
“Secara umum kondisi jemaah dalam keadaan sehat. Untuk M Dasril yang sebelumnya sempat dirawat di KKHI saat ini sudah kembali ke hotel dan bergabung dengan jemaah yang lain. Meski begitu tetap dalam pantauan petugas kesehatan kloter,” terangnya.
Hal yang sama diungkapkan Ketua Kloter 4 BTH, Dendi Irawan. “Jemaah melaksanakan salat fardu di Masjidilharam dan ada juga yang melaksanakan umrah mandiri. Alhamdulillah jemaah dalam keadaan sehat, satu orang jamaah atas nama Yusnidar binti Ibrahim Doni yang sebelumnya dirujuk Ke KKHI kondisi sudah membaik dan kembali bergabung dengan rombongannya di hotel,” tuturnya.
Sementara itu, Juru Bicara PPIH Pusat Akhmad Fauzin mengingatkan jemaah haji di Makkah mendapatkan makan tiga kali sehari. Yaitu sarapan, makan siang, dan makan malam. Sehingga jamaah dilarang masak di hotel. Termasuk dengan menggunakan penanak nasi atau rice cooker.
“Larangan ini perlu diindahkan dan diperhatikan jemaah untuk menghindari terjadinya akibat yang tidak tidak diinginkan,” terang Juru Bicara PPIH Pusat Akhmad Fauzin. Seperti kebakaran atau lainnya.(wan/das)
Laporan JOKO SUSILO dan JPG, Pekanbaru dan Jakarta