PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - Meskipun dari hasil Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPS-LB) Bank Riau Kepri (BRK) beberapa waktu lalu, telah menetapkan calon komisaris utama (Komut) dan direksi dan sudah dikirimkan ke Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Namun hingga saat ini Gubernur Riau belum mendapatkan rekomendasi calon mana yang akan dipilih untuk menjadi direksi dan Komut BRK tersebut.
Gubernur Drs H Syamsuar MSi mengatakan, dari hasil komunikasi pihaknya dengan OJK di Riau, nama-nama calon direksi dan Komut BRK tersebut saat ini masih dalam proses. Dalam waktu ini kemungkinan sudah dikirimkan ke Pemprov Riau.
“Kata pimpinan OJK di Riau, tak lama lagi nama-nama akan dikirimkan. Namun ia tidak bisa memastikan tanggalnya, karena hal tersebut merupakan kewenangan OJK pusat,” katanya.
Untuk itu, lanjutnya, terkait belum adanya komut dan direksi definitif, hal tersebut juga mempengaruhi proses konversi BRK konvensional menjadi BRK Syariah. Karena untuk menjalankan perubahan tersebut diperlukan pejabat definitif.
“Sekarang inikan masih masa transisi, jadi direksi yang ada juga cukup berhati-hati dalam mengambil keputusan. Untuk itu, saya berharap nantinya direksi yang baru dapat bekerja esktra untuk proses konversi tersebut,” harapnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPS-LB) Bank Riau Kepri (BRK) yang dilaksanakan Jumat (17/1) selesai dilaksanakan. Para pemegang saham sudah menyepakati untuk memilih para calon guna mengisi kekosongan posisi komisaris utama (Komut) dan dewan direksi yang selama ini kosong.
Nama-nama kandidat pengurus Bank Riau Kepri yang disepakati dalam RUPS-LB adalah, Yan Prana Jaya dan Indra sebagai calon Komut Bank Riau Kepri, serta Andi Buchori dan Nizam Putih sebagai calon direktur utama. Kemudian Denny Mulia Akbar dan Said Syamsuri sebagai calon Direktur Operasional. Terakhir, MA Suharto dan Muhammad Jazuli sebagai calon Direktur Dana dan Jasa.(sol)