ASN Harus Dibekali Informasi Kependudukan yang Cukup

Riau | Kamis, 09 Februari 2023 - 18:57 WIB

ASN Harus Dibekali Informasi Kependudukan yang Cukup
Kepala Perwakilan BKKBN Riau Mardalena Wati Yulia. (ISTIMEWA)

PEKANBARU (RIAUPOS.CO)- Pendidikan kependudukan jalur nonformal merupakan salah satu strategi yang dibangun guna meningkatkan jangkauan sasaran kerja sama pendidikan kependudukan dengan sasaran di luar jalur pendidikan formal. Kegiatan pendidikan kependudukan melalui jalur nonformal, secara konkret dapat diterapkan pada lembaga kediklatan khususnya lembaga diklat pemerintah yang menyasar Aparatur Sipil Negara (ASN).

Maka ASN peduli kependudukan terus ditingkatkan melalui kerja sama antara BKKBN Riau dan Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Riau.


Hal itu dikatakan Kepala Perwakilan BKKBN Riau Mardalena Wati Yulia usai memberikan sambutan pada kegiatan Fasilitasi dan Pembinaan Teknis Balai Diklat/ASN Peduli Kependudukan di tingkat Provinsi Riau 2023, kemarin.

“ASN dipandang sebagai sasaran potensial, karena di tangan ASN lah kepentingan publik dipertaruhkan melalui peran lembaga pemerintah dalam pengambilan kebijakan publik. Oleh karena itu, ASN harus dibekali dengan informasi kependudukan yang cukup. Harapannya, kebijakan publik yang diambil telah mempertimbangkan data dan informasi kependudukan, sehingga program pembangunan nasional tepat sasaran sesuai kebutuhan dan kondisi masyarakat,” jelasnya.

Mardalena mengatakan, sekaitan dengan hal tersebut maka telah dilaksanakan penandatanganan kesepakatan kerja sama antara Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Riau dengan Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Provinsi Riau Nomor 2058/HK.0/J2/2020 pada tanggal 19 November 2020, sehingga diharapkan pendidikan kependudukan jalur nonformal dapat diintegrasikan dalam proses kediklatan yang diselenggarakan Pemprov Riau.

“Berbagai permasalahan terkait kependudukan menjadi tanggung jawab bersama untuk dapat segera diselesaikan dalam rangka meraih bonus demografi. Isu-isu kependudukan terkait masalah kuantitas/jumlah penduduk, kualitas penduduk, pembangunan dan ketahanan keluarga, komposisi dan persebaran penduduk, serta terkait tata kelola dan arsip data kependudukan,” urainya.

Sementara itu, Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Riau Asrizal mengatakan, Pemprov Riau mendukung program nasional tentang stunting dan kemiskinan.

“Maka pada intinya, Riau menindaklanjuti kerja sama yang sudah terjalin selama ini, dengan adanya itu nasional tentang stunting dan kemiskinan, maka tahun 2023 upaya kita yang pertama adalah kami akan memasukkan materi stunting pada materi pembelajaran di Balai Diklat,” katanya. Diakui, pihaknya akan memberikan materi agar pemahanan kepada peserta tentang stunting lebih komprehensif.

“BPSDM akan membuat webinar nasional tentang stunting bersama Kepala BKKBN dan Gubernur Riau sebagai nara sumber dalam waktu dekat, sehingga kerja sama ini berjalan lancar dan berkelanjutan serta mampu memberikan manfaat dalam membuat kebijakan untuk mewujudkan, Riau maupun Indonesia yang berkualitas demi kemajuan bangsa Indonesia,” ungkapnya.(eca)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook