RIAUPOS.CO - Hujan deras selama sepekan lebih membuat air Sungai Kuantan meluap, Jumat (8/1). Apalagi di bagian hulu, Sungai Batang Ombilin di Sawahlunto dan Sijunjung (Sumatera Barat) juga dilanda banjir. Akibatnya, seluruh kecamatan yang berada di sepanjang daerah aliran sungai yang bermuara ke Sungai Indragiri tersebut terendam banjir.
Tidak hanya itu, banjir juga menelan korban jiwa. M Nizam, bocah lima tahun dari Desa Pulau Kopuang, Kecamatan Sentajo Raya terseret arus. Saat itu dia lagi asyik mandi-mandi bersama tiga temannya di sebuah areal persawahan Baruah Lokuak Benai yang memang sedang dilanda banjir. Mereka mandi bersamaan dengan waktu Salat Jumat. Putra pasangan Bambang dan Rita tersebut tergelincir ke dalam areal persawahan yang sedikit dalam hingga membuat M Nizam tenggelam.
Tubuh korban langsung hilang ditelan air di tengah persawahan yang disaksikan langsung tiga temannya. Mereka tidak bisa berbuat banyak. Melihat korban tenggelam Banjir Kuansing Telan Korban Jiwa dan langsung hilang, ketiga rekan korban langsung berteriak histeris dan memberi tahu rekannya tenggelam dibawa arus.
Usai Salat Jumat, warga langsung melakukan pencarian. Ada yang menyelam. Ada yang mencarinya dengan menggunakan jaring dan perahu. 30 menit kemudian, jasad korban ditemukan berjarak 30 meter dari lokasi korban tenggelam.
Orangtua korban menangis histeris. Korban sempat dibawa ke salah satu klinik di Benai untuk memastikan kondisinya. Sang ibu tercinta tak henti-hentinya menangis. Begitu pula dengan warga lainnya yang datang melayat ke rumah duka.