Plang Nama Destinasi Wisata Kecamatan Tambang Tuai Kontroversi

Riau | Selasa, 08 Mei 2018 - 09:45 WIB

BANGKINANG (RIAUPOS.CO) - Plang nama destinasi wisata di Kecamatan Tambang menuai kontroversi. Plang nama bertuliskan ‘’Danau Bakuok’’ itu membuat protes sejumlah warga yang menganggap penamaannya kurang tepat. Bahkan suara penolakan terdengar dari sejumlah warga di media sosial seperti grup warga Tambang.

Baca Juga :Hari Ini, Pintu Tol XIII Koto Kampar Dibuka

Hendri Yanto, seorang warga dari persukuan Melayu di Kecamatan Tambang menyebutkan, penamaan dalam plang nama itu tidak tepat. Karena pada dasarnya nama danau itu adalah Bokuok, nama yang sudah familiar bagi masyarakat Tambang, khususnya Danau Bingkuang dan sekitarnya.

‘’Itu merupakan penyebutan baru bagi saya, setahu saya Danau Bokuok atau Bakuok seperti yang ditempel sekarang. Ini ada kesalahan, jadi kami berharap aparat desa yang memasang dapat menanggalkannya,’’ sebut Hendri.

Hendri menyebutkan, kesalahan tulisan nama danau tersebut bisa mengubah esensi nilai-nilai sejarah dan budaya danai yang punya festival tiap tahunnya itu. Hal senada juga disampaikan tokoh masyarakat Tambang yang juga merupakan anggota DPRD Kampar Hermiati.

‘’Tolong penamaan itu dikaji, kaji ulang, apa betul begitu nama dan tulisannya, padahal selama ini setahu saya Danau Bokuok. Kalau tahu itu salah jangan pasang, kalau itu betul, rasanya belum pernah ada yang menyebutnya sebagai Danau Bakuok. Tolong jangan memandai-mandai, karena istilahnya berubah satu huruf berbeda pula maknanya,’’ ungkap Hermiati.

Pemasangan plang nama yang dianggap salah itu menjadi polemik karena berbeda pengucapan umum dan penulisannya. Hermiati mencontohkan bagaimana Kampar Timur berubah nama menjadi Kampa yang memang kembali ke sejarah awal namanya dan bahkan lewat kajian serta disetujui masyarakat dan DPRD Kampar.

   Tapi soal tulisan Danau Bakuok itu sampai sekarang tak ada klarifikasi, apakah itu sepengetahuan ninik-mamak, atau memang itu menurut ninik mamak dan orang tua terdahulu, kita tidak tahu kalau benar itu nama aslinya bukan Bokuok seperti yang kita. Kalau iya, maka tolong klarifikasi ke masyarakat luas,’’ tutup Hermiati.(end)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook