Antisipasi Serangan Harimau, Sekolah Diliburkan

Riau | Rabu, 08 Februari 2023 - 11:30 WIB

Antisipasi Serangan Harimau, Sekolah Diliburkan
Para petugas foto bersama saat akan memasang perangkap di antara Blok N 17 dan O 17 Kebun Inti 7 BUMN Lubuk Dalam, Siak, Selasa (7/2/2023). (BBKSDA RIAU UNTUK RIAUPOS.CO)

SIAK (RIAUPOS.CO) - Harimau sumatera memangsa ternak sapi warga di kawasan kebun inti 7 BUMN Kampung Lubuk Dalam, Kecamatan Lubuk Dalam, Siak, Senin (6/2) sekitar pukul 11.00 WIB. Dampak dari teror harimau ini membuat Sekolah Dasar (SD) 07 Lubuk Dalam dengan jumlah murid 135 orang diliburkan.

Camat Lubuk Dalam Agung Afandi langsung mendatangi sekolah tersebut untuk memberitahu kondisi terakhir di wilayah mereka. Agung mengatakan sudah berkoordinasi dengan Kadis Pendidikan dan Kebudayaan Siak makanya sepakat meliburkan para murid sebagai bentuk antisipasi.


Sementara itu, Kepala SD 07 Untung SPd MM mengatakan, dia juga sudah berkoordinasi dengan Kadisdikbud Siak Mahadar untuk memutuskan kebijakan ini. ''Kami tak ingin terjadi sesuatu pada mereka (murid SD 07), makanya kami putuskan meliburkan mereka,'' terang Untung.

Namun, guru yang berjumlah 11 orang tetap masuk dan berada dalam satu ruangan. Bagi yang menggunakan sepeda motor, untuk sementara dititip di gerbang masuk perkebunan BUMN. Mereka pergi dan pulang menumpang mobil milik beberapa guru.

''Kami tetap masuk karena kami proses akreditasi. Para guru pergi dan pulang menggunakan mobil. Untuk sementara, kami tidak membiarkan guru kami menggunakan sepeda motor,'' tegas Untung. Atas penjelasan Kasek Untung, Camat Lubuk Dalam Agung mengapresiasi. Pihaknya juga memberikan imbauan kepada para penghulu secara lisan maupun tulisan. Selanjutnya diharapkan para penghulu menyampaikan kepada RW dan RT, lalu menyampaikan kepada warga atas kondisi terkini bahwa harimau masih berkeliaran di lokasi saat memangsa sapi. Demikian juga pekerja yang setiap hari memanen di wilayah itu. ''Kami melakukan ini, agar tidak ada korban,'' kata Agung.

Sementara itu, tim dari Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) bersama pihak kepolisian, Damkar BPBD, dan Tim Animal Rescue telah memasang kamera pengintai (trap) dan perangkap. Kepala Resort Siak BBKSDA Riau Rafles Sitinjakmengatakan, sejauh ini dari pengukuran jejak kaki dan jarak langkah, harimau yang memangsa dua sapi ini masih sama dengan harimau yang berkeliaran di Kota Siak.

Kenapa ketika berada di Kota Siak sang harimau tidak memangsa hewan ternak warga? Rafles menjelaskan, analisa sementara bisa saja harimau memakan kera maupun babi hutan yang ada di hutan kota sehingga tidak ada yang terganggu atau kehilangan hewan ternak. ''Kami sudah memasang perangkap dan kamera pengintai. Kami yakin harimau akan kembali lagi mengambil buruannya,'' terang Rafles Sitinjak.

Pengawasan akan terus dilakukan bersama Tim Animal Rescue didampingi Kabid Damkar BPBD Irwan Priatna.  ''Keberadaan pihak BPBD, dan Polsek, kecamatan, dan perusahaan perkebunan BUMN sangat membantu kami,'' kata Rafles Sitinjak.

Sementara Kabid Damkar Irwan Priatna bersama Tim Animal Rescue bentukannya akan tetap memberikan pelayanan terbaik, salah satunya mendampingi BBKSDA secara melekat. ''Karena ini wilayah kerja kami, maka kami bekerja semaksimal mungkin sehingga semua berjalan sesuai dengan harapan bersama dan situasi dapat kembali seperti semula, kondusif,'' ucap Irwan Priatna.

Sementara itu, BBKSDA Riau juga terus berpacu dengan waktu untuk mengidentifikasi hewan buas yang memangsa ternak warga di Lubuk Dalam ini. Selain melakukan upaya mitigasi, menjaga keamanan warga sekaligus keselamatan satwa yang diduga harimau sumatera tersebut, proses identifikasi juga sedang digesa.

Menurut Kepala BBKSDA Riau Genman S Hasibuan, kendati pihaknya telah ke lokasi untuk melihat situasi dan melakukan mitigasi, namun belum bisa dipastikan pemangsa ternak adalah harimau. Maka proses identifikasi amat diperlukan, terutama untuk menentukan langkah selanjutnya.

''Kami belum bisa pastikan hewan ternak sapi itu mati apakah karena terkaman harimau atau tidak. Kami sudah pasang camera trap untuk mengidentifikasi. Kami masih menunggu laporan hasil dari tim di lapangan,'' kata Genman, Selasa (7/2).

Bila camera trap atau kamera jebak menangkap gambar satwa yang memangsa ternak warga, BBKSDA Riau segera menyesuaikan langkah selanjutnya sesuai hewan buas yang teridentifikasi. Bila harimau, seperti konflik-konflik sebelumnya, BBKSDA Riau akan  memasang box trap dengan umpan kambing atau anjing.(mng/end)

 









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook