PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - Enam wartawan Riau Pos berhasil menyabet gelar juara dan nominator pada Lomba Karya Tulis Jurnalistik (LKTJ) SKK Migas-KKKS 2021. Dalam agenda yang digelar tahun kedua ini, memperlombakan dua kategori yang diikuti wartawan dari PWI Riau dan PWI Aceh. Juara pertama diraih Zulkifli Ali dan Gema Setara yang merupakan wartawan yang sehari-hari bertugas di Riau Pos.
Kegiatan yang digelar Senin (6/12) malam secara langsung di Hotel Grand Elite, Pekanbaru dan secara daring diikuti peserta dari Aceh ini bertajuk Temu Media dan Pengumuman Pemenang Lomba Karya Tulis Jurnalistik (LKTJ) SKK Migas Sumbagut-KKKS 2021.
Dihadiri Kepala SKK Migas Sumbagut Rikky Rahmat Firdaus, Kepala Departemen Humas SKK Migas Sumbagut Yanin Kholison, Ketua PWI Riau H Zulmansyah Sekedang dan Ketua PWI Aceh Nasir Idris serta dewan juri Dr Suyanto MSc serta rekan-rekan jurnalis yang hadir.
Terkait pemenang, untuk tema Potensi Migas dan dukungan daerah, nominator diraih Yendrizal dari Riauhits.com, Henny Elyati dari Riau Pos, Ali Imron dari Halloriau.com, Helfizon Assyafei dari Riau Pos dan Miswani dari Dumaiposnews. Kemudian juara III Fitriadi Syam Riauhits.com dengan judul tulisan "Migas Riau Mengalir hingga Jauh", juara II Doni Dwi Putra dari Riauaktual.com dengan judul tulisan "Geliat Industri Migas Akselerasi Pemulihan Ekonomi", Juara I Zulkifli Ali dengan judul tulisan "Migas yang 76 Tahun Setia Memberi Harapan bagi Indonesia" (Energi Utama Ekonomi Bangsa, Membangun Kekuatan Lokal).
Untuk Tema Kearifan Budaya Lokal Mendukung Kelancaran Migas, Nominator diraih Karto dari Nusaperdana.com, Syaiful Azim dari Riauhits.com, M Rio Aldo dari auranews.co.id dan Harry B Koriun dari Riaupos.co. Kemudian Juara I Gema Setara dari Riau Pos dengan judul tulisan "Kearifan Lokal Nelayan Kampung Bunsur, Siak Pengerih di Offshore", juara II Panji A Syuhada dari Suara.com dengan judul "Harapan Suku Sakai, Mati-matian Menjaga Sepetak Hutan Adat yang Tersisa", dan juara III M Amin dari Riau Pos dengan judul tulisan "Sebati Alam Ala Milenial Sakai".
Kepala SKK Migas Sumbagut Rikky Rahmat Firdaus berharap dengan kegiatan ini bagaimana agar industri hulu migas yang menjadi penopang negeri ini, dapat tetap menjadi informasi yang mumpuni disajikan rekan-rekan media. Karena menurutnya, produksi minyak dan gas yang tetap mengejar target-target produksi tentunya perlu dukungan masyarakat secara luas.
"Kita paham industri hulu migas ini berdampak terhadap masyarakat lokal. Ujung tombang informasi tentang arti penting industri hulu migas tentunya ada wartawan. Di Sumbagut juga kita gelar Northern Sumatera Forum, dalam rangkaian inilah kita gelar LKTJ ini dengan menghadirkan berbagai narasumber dan mengenalkan narasumber budaya lokal," ungkapnya.
Sementara itu kepala Departemen Humas SKK Migas Sumbagut Yanin Kholison dalam waktu yang singkat sejak Oktober, terkumpul 50 naskah, terdiri dari dua tema lomba, dari Aceh dan Sumut. Dengan tema potensi migas dan dukungan daerah, serta kearifan lokal dalam mendukung hulu migas, sebagai tema non teknis dan menjadi masukan dari eksplorasi minyak. "Tulisan rekan-rekan media di Riau dan Sumut, meskipun belum cukup banyak, tapi dari variasi tema, kualitas dan tulisan sangat luarbiasa, terima kasih atas insight dan gagasan serta pemikiran dalam tulisan di berita," katanya.
Sementara itu dewan juri Dr Suyanto MSc yang merupakan dosen daru Unri menambahkan dalam lomba ini karya yang disajikan sangat ketat. "Dan memang menulis sekarang ini memang tantangannya yang lebih berat, dengan beragamnya media informasi yang didapat. Selamat kepada pemenang," ujarnya.
Ketua PWI Riau H Zulmansyah Sekedang dalam sambutannya mengapresiasi liputan yang sudah dilaksanakan wartawan. Menulis nafas panjang menurutnya memang perlu dilakukan dengan cara-cara yang tepat. "Ada 29 karya yang dikirimkan dari ribuan anggota PWI Riau, dan memang ini saya apresiasi. Agar kegiatan ini dapat membawa manfaat bagi kita semua dan bagi masyarakat Riau khususnya," sebutnya.
Salah seorang juara, Zulkifli Ali mengaku sangat bersyukur atas prestasi yang diraih. Baginya, ini yang pertama sejak kurang lebih 25 tahun menjadi wartawan di Riau Pos. Selain selama ini tidak pernah mengikuti lomba, menurutnya ajang yang dilaksanakan SKK Migas bersama PWI Riau juga sebagai sebuah tantangan. "Alhamdulillah. Atas dukungan rekan-rekan dan pimpinan Riau Pos, wartawannya bisa meraih juara. Terimakasih kepada semua yang sudah mendukung dan tetap semangat untuk rekan-rekan semua dapat tetap menulis," pungkasnya.(egp)