Mudik Aman, Riau Bebas Ancaman

Riau | Kamis, 07 Juni 2018 - 12:19 WIB

Mudik Aman, Riau Bebas Ancaman
MUAT BARANG: Petugas memuat barang penumpang ke dalam kapal Jelatik 8 yang akan menuju Selatpanjang di Pelabuhan Sungai Duku, Pekanbaru, Selasa (5/6/2018). Pemprov Riau bersama Forkopimda mematangkan persiapan mudik Idul Fitri 1439 agar berjalan aman dan bebas dari ancaman teror.(CF1/MIRSHAL/RIAU POS)

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - Memasuki H-9 Idul Fitri, Provinsi Riau terus mematangkan persiapan. Khususnya dalam rangka penyelenggaraan mudik yang aman dan nyaman bagi masyarakat. Atensi juga diberikan terhadap ancaman teror, di mana seluruh pemangku kepentingan dari unsur Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) siap memastikan Riau bebas ancaman.

“Ancamam teror harus dapat diantisipasi bersama. Termasuk menghadapi Idul Fitri ini juga perlu antisipasi selain fokus pada persiapan jalur mudik. Seluruh pihak siap siaga dan sudah komit agar Riau bebas ancaman teror,” ujar Plt Gubri H Wan Thamrin Hasyim yang memimpin rapat, Kamis (6/6).
Baca Juga :Hambali Imbau Pemudik Berhati-hati di Jalan

Rapat dihadiri seluruh unsur Forkopimda. Mulai Kapolda Riau Irjen Pol Nandang, Danrem 031/WB Brigjen TNI Sonny Aprianto, Ketua DPRD Riau Septina Primawati, Kajati Riau Uung Abdul Syakur, Danlanal Dumai, pihak Lanud TNI AU dan seluruh unsur pimpinan lainnya membahas detail seluruh persiapan Riau menghadapi Idul Fitri. Baik dari sisi kesiapan moda transportasi, kesiapan posko mudik hingga kesiapan pangan dan sembako serta ancaman teror yang beberapa kali terjadi di Riau.

Plt Gubernur dalam arahannya mengingatkan, semua pihak yang terlibat dalam penyelenggara angkutan lebaran 2018 untuk dapat siaga dan teliti dalam mengantisipasi dini keamanan, ketertiban masyarakat (kamtibmas).

“Dengan kondisi yang ada di lapangan dan langkah penanganannya disiapkan, sehingga saat hari H Idul Fitri semua dapat terkoordinasi dengan baik. Alhamdulillah seluruh persiapan mudik sudah berjalan lancar. Mudah-mudahan tim di lapangan tetap optimal,” bebernya.

Mengenai ancaman teror, Plt Gubri juga meminta masyarakat turut serta membantu pemerintah dan aparat keamanan dengan mengaktifkan siskamling di lingkungannya sebagai upaya antisipasi dini. “Kalau melihat hal-hal yang mencurigakan, silakan lapor ke aparat keamanan atau aparat setempat seperti RT/RW. Jangan ambil tindakan awal sendirian. Mencurigkan, janggal, lapor,” pesannya.

Sementara itu, Kepala Dinas Taufiq Oesman Hamid mengungkapkan pihaknya sudah berkoordinasi dengan seluruh pemangku kepentingan terkait di Pemprov Riau dan unsur kementerian di daerah. “In sya Allah seluruh personel, moda transportasi, peralatan dan kesiapan lapangan sudah tuntas persiapannya,” ujarnya.

Operasi Ketupat Muara Takus 2018

Selain rapat persiapan jalur mudik 2018, kemarin juga digelar apel kesiapan operasi Ketupat Muara Takus 2018. Polda Riau bersama TNI dan intansi pemerintah menggelar apel pasukan Operasi Ketupat Muara Takus 2018 di halaman kantor Gubernur Riau. Apel dalam rangka pengamanan hari raya Idul Fitri 1439 Hijriah.  

Kapolda Riau Irjen Pol Nandang bersama Danrem 031/Wirabima Brigjen Sony Aprianto memimpin langsung Apel Operasi Ketupat tahun 2018. Sebanyak 3.306 personel Polri, TNI serta instansi terkait dilibatkan dalam Operasi Ketupat Muara Takus tahun ini.

Dalam apel pasukan ini, Danrem 031/Wirabima Brigjen TNI Sonny Aprianto membacakan pidato Kapolri, Jenderal Polisi Tito Karnavian. Ada empat potensi kerawanan yang harus diwaspadai bersama. Pertama, stabilitas harga dan bahan pangan.  

“Pada tahun ini, permasalahan pangan masih masih berputar pada distribusi pangan, adanya upaya penimbunan pangan oleh kelompok kartel atau mafia pangan, maupun perilaku negatif pelaku usaha yang menaikkan harga melebihi ketetapan,” katanya.

Untuk itu, Kapolri mengharapkan perlu ada kerja sama aktif yang melibatkan pemerintah daerah dengan seluruh instansi terkait. Kedua adalah masalah kelancaran arus mudik dan arus balik, berdasarkan hasil survei yang dilakukan Korlantas Polri bersama Kementerian Perhubungan dan instansi terkait lainya mendapati beberapa lokasi rawan macet.  “Sehubungan itu, saya menekankan kepada seluruh personel agar benar-benar melakukan pemantauan secara cermat,” kata Sonny.

Danrem juga menyampaikan, bencana alam dan gangguan dan kamtibmas lainnya seperti pencurian, pencurian kendaraan bermotor,  pencurian dengan kekerasan, pencurian di rumah kosong, begal, hipnotis dan sebagainya perlu diwaspadai.  

Untuk itu, disampaikan Danrem, Kapolri meminta para Kasatwil dapat mengambil langkah yang diperlukan untuk mencegah potensi kerawanan yang ada. Kapolri juga berharap gar Kasatwil dapat berkoordinasi dengan Badan SAR Nasional, BMKG dan pihak terkait lain untuk mengantisipasi bencana alam.

Kapolda Riau Irjen Pol Nandang usai gelar pasukan mengatakan, dalam Operasi Ketupat Muara Takus ini pihaknya menurunkan 1.399 personel.

“Kita Polri ada 1.399 personel dilibatkan dalam Operasi Ketupat Muara Takus 2018. Kemudian ditambah instansi lain termasuk berbagai organisasi itu ada 1.907 orang,” katanya.

Untuk menjaga keamanan dan ketertiban lingkungan masyarakat yang ditinggal mudik lebaran, Nandang menyatakan pihaknya telah memerintahkan seluruh jajarannya untuk aktif melakukan patroli di kawasan permukiman.

Disinggung apakah Polda Riau akan membuka penitipan kendaraan gratis bagi masyarakat yang mudik, Irjen Pol Nandang belum bisa memastikan perihal itu.

“Parkir gratis, bisa saja, tapi tempatnya di mana? Kalau dulu ada SPN kita bisa tempatkan di sana, tapi sekarang di SPN masih ada pembangunan. Kalau nitip pasti ada jaminan keamanan dan jangan sampai rusak. Kalau di sana (SPN) saya tak bisa menjamin itu,” katanya.

Dilanjutkan Nandang, berdasarkan laporan Satgas Pangan Polda Riau untuk ketersediaan pangan sampai lebaran masih relatif stabil dan belum ada kenaikan.  “Untuk harga pangan masih stabil dan belum ada kenaikan yang signifikan. Begitu juga jalur distribusi pangan masih berjalan lancar dan aman,” tutupnya.(egp)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook