PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - Kepolisian Daerah (Polda) Riau menggelar upacara peringatan hari jadi ke-72 Kepolisian Perairan dan Udara (Polairud), Senin (5/12). Bertempat di halaman Mapolda Riau, Jalan Pattimura, Pekanbaru, upacara dipimpin langsung Kapolda Irjen Pol Mohammad Iqbal serta dihadiri oleh Wakapolda Brigjen Pol Tabana Bangun, Pejabat Utama (PJU) Polda Riau serta jajaran Direktorat Polairud Polda Riau.
Selain itu, hadir juga Danrem 031/WB Brigjen TNI Parlindungan Hutagalung yang diwakili oleh Kepala Staf Korem 031/WB Kolonel Inf Habzen Sianturi, Danlanud Roesmin Nurjadin Marsma Ian Fuadi diwakili oleh Dansatpom Lanud RSN serta beberapa undangan lainnya.
Adapun rangkaian upacara diawali dengan kehadiran Kapolda Irjen Pol Mohammad Iqbal di lapangan upacara.
Setelah itu, kegiatan dilanjutkan dengan penghormatan pasukan, laporan Komandan Upacara, serta pemeriksaan pasukan. Adapun tema yang diambil dalam HUT Polairud ke-72 tahun ini, yakni ‘’Polairud Profesional dan Efektif Mendukung Pembangunan Ekonomi Maritim Nasional untuk Mewujudkan Indonesia yang Tangguh”.
Di sela-sela kegiatan syukuran HUT Polairud, Kapolda Riau mengajak jajarannya untuk berdoa bersama bagi korban musibah kecelakaan helikopter nbo-105/ p-1103, beberapa waktu lalu. Heli Polri tersebut ketika itu dalam tugas penerbangan dari Pangkalan Bun, Kalteng menuju Tanjung Pandan, Belitung.
Namun helikopter itu lost contact di perairan Belitung Timur, Kepulauan Bangka Belitung.
“Mari kita bersama-sama mendoakan yang terbaik untuk semua kru helikopter nbo-105/p-1103,” ajaknya.
Kemudian, dalam amanatnya, Kapolda Riau mengingatkan tentang tantangan ke depan yang makin berat akan dihadapi jajaran Polairud. Kata Irjen Iqbal, tantangan tugas kepolisian perairan dan udara ke depan akan semakin berat dan kompleks karena pengaruh kemajuan teknologi dan keterbukaan informasi. Ditambah dinamika perkembangan lingkungan strategis yang cepat berubah, berdampak terjadinya berbagai permasalahan keamanan di wilayah perairan.
Menurut jenderal bintang dua tersebut, adanya permasalahan keamanan di laut tidak terlepas dari kondisi letak geografis Indonesia yang ada pada posisi silang dunia serta sebagai negara kepulauan terbesar yang memiliki sumber daya alam yang melimpah. Mantan Kadiv Humas Polri ini menegaskan, pengamanan terhadap laut menjadi hal yang penting dan sudah menjadi perhatian pemerintah.
Hal ini merupakan program strategis pemerintah Republik Indonesia tahun 2020-2024 yang tertuang dalam rencana pembangunan jangka menengah nasional (RPJMN), dan telah ditetapkan rencana prioritas nasional dan Polri terkait keamanan laut. Oleh sebab itu diungkapkan Kapolda Riau, peranan kepolisian perairan dan udara dalam pemeliharaan keamanan dan ketertiban masyarakat (Harkamtibmas) sangat penting.
Tak hanya itu, Irjen Iqbal berujar, penegakan hukum di laut dalam rangka pelayanan kepada masyarakat harus dilaksanakan secara terencana dengan menerapkan manajemen operasional yang benar serta lebih proaktif. Ini juga sejalan dengan program prioritas Kapolri, Jenderal Listyo Sigit Prabowo. Polri Presisi dijabarkan melalui kegiatan pemantapan dukungan polri dalam penanganan Covid-19 dan pemantapan program prioritas nasional.
“Pemeliharaan kamtibmas dilaksanakan melalui kegiatan preemtif untuk menangani berbagai bentuk potensi gangguan agar tidak berkembang menjadi ambang gangguan. Kegiatan preventif dalam menangani ambang gangguan melalui pencegahan dan penertiban untuk menghilangkan kesempatan terjadinya gangguan nyata,” papar Kapolda Riau.
“Bila berkembang menjadi gangguan nyata berupa pelanggaran dan kejahatan, laksanakan tindakan yang profesional dan proporsional, dikarenakan masih adanya tantangan tugas ke depan yang harus kita hadapi,” tambah jebolan Akpol 1991 ini lagi.
Mantan Kapolda NTB ini mengingatkan kepada jajaran khususnya Direktorat Polairud Polda Riau dibawah komando Kombes Pol Eko Irianto, momentum HUT ini hendaknya dijadikan ajang introspeksi, evaluasi serta kontemplasi atas pelaksanaan tugas selama ini.
Pada kesempatan ini, Irjen Iqbal turut menyampaikan ungkapan terima kasih dan penghargaan setinggi-tingginya kepada jajaran Polairud yang telah memberikan sumbangsih, dedikasi, dan kontribusi yang besar untuk kemajuan Polairud serta pelayanan terbaik bagi masyarakat. “Arnavat darpha mahe, cakra buana samapta,” ujar Irjen Iqbal.
Untuk diketahui, Direktorat Polairud Polda Riau sendiri saat ini dipimpin oleh Kombes Pol Eko Irianto. Ada banyak prestasi yang berhasil dicapai oleh Kombes Eko, selama memimpin Ditpolair Riau. Selain pengamanan wilayah kelautan dan udara di Bumi Lancang Kuning, beberapa waktu lalu ia bersama jajaran meluncurkan sebuah inovasi berupa aplikasi yang ditujukan untuk masyarakat luas.
Aplikasi tersebut diberi nama QRIS. Di mana aplikasi tersebut diluncurkan secara seremonial oleh Kapolda Irjen Pol Mohammad Iqbal pada pertengahan September lalu. QRIS merupakan akronim dari Quik Response Information System. Salah satu keunggulan aplikasi QRIS adalah dengan dilengkapi panic button.
Di mana masyarakat yang sudah menginstal aplikasi bisa berkoordinasi dengan aparat Polair jika melihat suatu kejadian di perairan Riau. “Mulai dari perompakan dan kejahatan lainnya, kebakaran hingga kecelakaan kapal dan sebagainya. Dengan satu tombol, petugas terdekat yang berada di lokasi kejadian akan menerima sinyal kemudian melakukan konfirmasi kepada si pemberi laporan, lalu mengambil tindakan sesuai level kerawanannya. Hebatnya, petugas yang mendapat sinyal panic button tak bisa lalai meresponsnya,” ujar Kombes Irianto.
“Kalau ada anggota yang elek-elekan bahasanya begitu, nanti akan ditindak diberi punishment atau hukuman, itu nanti Propam. Kita ingin berikan jaminan bahwa setiap laporan masyarakat ditindak dengan cepat, fast respons,” sambungnya.
Selain panic button, aplikasi QRIS juga menyertakan pelayanan lainnya, antara lain informasi cuaca, peta dan jalur perairan, jadwal keberangkatan kapal di seluruh pelabuhan di Riau, informasi kegiatan dan sebagainya.
Kata dia, Polda Riau paham betul, luasan garis pantai Provinsi Riau sepanjang 685,2 kilometer menjadi tugas sulit untuk diawasi. Tentunya dengan terobosan aplikasi QRIS, akan lebih efektif. Bahkan QRIS juga terkoneksi dengan stakeholder lainnya seperti TNI AL, Basarnas dan KSOP. “Kepolisian harus adaptif. Apa yang jadi keinginan masyarakat, kita harus mempersembahkan, memberikan pelayanan terbaik,” tegasnya.
Dia menyebutkan tujuan yang ingin dicapai adalah bisa semakin memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat. Ini yang terus dikuatkan Polda Riau beserta jajaran. Maka dari itu, dirinya terus mendorong seluruh satuan kerja yang ia pimpin, untuk berinovasi dan berkreativitas. Namun tetap dalam koridor kepuasan publik.(adv/nda)