RENGAT (RIAUPOS.CO) - Tingginya curah hujan ditambah lagi banjir kiriman dari bagian hulu Sungai Indragiri, mengakibatkan sejumlah wilayah di Kabupaten Indragiri Hulu (Inhu) terendam banjir. Banjir tidak saja merendam pemukiman warga yang berada di daerah rendah sepanjang Sungai Indragiri, tetapi juga merendam fasilitas umum seperti sekolah.
Hingga Ahad (4/11), ketinggian air Sungai Indragiri terus bertambah. Walaupun pada Sabtu (3/11) dan Ahad (4/11) tidak turun hujan. Hal ini dipengaruhi oleh banjir kiriman dari bagian hulu tepatnya kabupaten tetangga Kuantan Singingi (Kuansing).
Banjir yang terjadi belum membuat aktivitas warga lumpuh. Hanya saja perlu waspada terjadinya banjir dadakan dan lebih dalam lagi. Namun demikian, sejumlah sekolah terutama di beberapa daerah aliran sungai, sejak Jumat (2/11) kemarin diliburkan.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Inhu H Ujang Sudrajat SP MSi ketika dikonfirmasi membenarkan sejumlah sekolah harus diliburkan akibat banjir. “Benar, beberapa sekolah aktivitas belajarnya dialihkan di rumah akibat banjir,” ujar Kadisdikbud Inhu H Ujang Sudrajat SP MSi, Ahad (4/11).
Berdasarkan laporan dari beberapa Kepala Kantor Koordinator Wilayah (Korwil) Disdikbud kecamatan, ada sekitar sembilan sekolah yang terendam banjir. Banjir yang merendam di sembilan sekolah tersebut, bervariasi mulai dari halaman hingga ada yang sudah masuk ke dalam ruang belajar. Ketinggian air di dalam ruang belajar sekitar 10 hingga 15 centimeter.
Di antara sekolah yang terkena dampak banjir itu di antaranya, SDN 012 Tanjung Baru, TK Setako Indah sama-sama di Kecamatan Peranap. Kemudian di di Kecamatan Lubuk Batu Jaya yakni SDN 011 Pondok Gelugur, di Kecamatan Pasir Penyu yakni SDN 015 Pasir Keranji dan SMPN 4 Pasir Kemilu.
Selanjutnya di Kecamatan Sungai Lala yakni SDN 008 Morong, SDN 010 Morong dan SDN 005 Pasir Batu Mandi. “Banjir sepertinya terus meluas hingga pada Ahad (4/11) halaman SDN 024 Pasir Kemilu Rengat mulai terendam,” sambungnya.
Untuk itu imbaunya, kepada masing-masing Kepala Kantor Korwil di setiap kecamatan terutama di sepanjang aliran Sungai Indragiri agar segera mengambil langkah-langkah antisipatif terhadap pelaksanaan kegiatan belajar mengajar. “Dengan kondisi ini diimbau lebih mengutamakan faktor keselamatan bagi guru dan siswa,” ucapnya.
Di tempat terpisah, Kepala Kantor Penanggulangan Bencana Daerah (KPBD) Kabupaten Inhu R Agus Widodo mengatakan bahwa pihaknya telah menurunkan tim ke sejumlah daerah rawan banjir. “Banjir yang terjadi disebabkan tingginya curah hujan ditambah lagi banjir kiriman dari bagian hulu,” sebutnya.
Tim yang diturunkan telah membawa berbagai peralatan seperti perahu karet, tenda dan peralatan lainnya. Hal ini sebagai antisipasi jika ada di antara warga terjebat banjir dan perlu diungsikan.
Sejauh ini ketinggian banjir yang merendam pekarangan hingga pemukiman warga masih sebatas lutut orang dewasa. Diperkirakan dalam beberapa hari kedepan, kembali surut. Karena berdasarkan laporan dari bagian hulu Sungai Indragiri, air secara berangsur mulai surut.
Hingga saat ini pihaknya belum mendata lebih rinci jumlah rumah warga yang terendam banjir. “Tim yang diturunkan yakni ke Desa Semelinang Tebing Kecamatan Peranap, Desa Benio Kecamatan Kelayang, Pasir Batu Mandi Kecamatan Lala dan Desa Kulim Jaya Kecamatan Lubuk Batu Jaya,” terangnya.(izl)
(Laporan KASMEDI, Rengat)