PEKANBARU (RIAUPOS.CO) -- Pandemi Covid-19, roda perekonomian tetap harus berjalan. Karenanya, saat ini banyak masyarakat yang membuat usaha rumahan.
Bermunculannya pengusaha baru, membuat Pusat Pengembangan Sumber Daya Wanita (PPSW) Sumatera mengadakan training kepada kawula muda.
Dijelaskan mentor Herlia Santi, kawula muda yang diberi training adalah para volunter (relawan) baru PPSW Sumatera. "Acara diselenggarakan selama dua pekan sejak 31 Agustus. Nama programnya yaitu Perluasan Kesempatan Ekonomi melalui Peningkatan Penguasaan Teknologi Informasi dan Komunikasi," jelasnya.
Dilanjutkannya, program tersebut mengajarkan kepada para volunter yang sebelumnya telah direkrut sebanyak 100 orang. Untuk di Riau, pendampingan PPSW terbagi menjadi tiga wilayah yaitu Pekanbaru, Kampar, dan Rokan Hilir.
"100 volunter itu ditempatkan ke setiap desa atau kelurahan. Satu orang untuk satu wilayah. Kerjanya menularkan kembali ilmu yang didapat dari pembelajaran ini dari google. Tentunya berkaitan dengan perluasan ekonomi melalui smartphone," ulasnya.
Selanjutnya, volunter diajari ekonomi seperti transaksi melalui aplikasi di smartphone. Selain itu, ditekankan memiliki akun google seperti gmail. Setelah itu, mengajarkan aplikasi yang dapat diakses masyarakat.
"Bahkan, ada juga disabilitas yang turut serta. Sudah ada tiga disabilitas yang ikut. Diajarkan tentang talkback. Sehingga, kawula muda yang dekat dengan gadget dapat termotivasi dengan program ini dan memanfaatkan gadget untuk hal positif seperti mengembangkan usaha ataupun membuat usaha baru," ujarnya.
Untuk mengembangkan usaha rumahan, para volunter pun diajarkan tentang market place. Lalu, bagaimana mencari pekerjaan dengan malamar secara online.
"Untuk di Pekanbaru sendiri ada enam kecamatan yang dilibatkan dengan total 34 kelurahan yaitu Kecamatan Marpoyan Damai, Tampan, Senapelan, Bukitraya, Rumbai, dan Rumbai Pesisir. Setelah pelatihan ini, volunter diwajibkan mencari penerima manfaat atau sharing section sebanyak 25 orang di daerah tempat tinggalnya," ungkapnya.
Laporan: Sofiah (Pekanbaru)
Editor: Rinaldi