(RIAUPOS.CO) -- Upaya Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Rokan Hilir untuk mengembangkan potensi pariwisata sudah dilaksanakan maksimal. Namun, pengembangan pariwisata diharapkan tidak hanya datang dari pemerintah saja. Mesti melibatkan para pihak baik pemangku kebijakan maupun pihak yang berkepentingan dengan kepariwisataan yang ada.
Hal itu ditegaskan Kepala Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga (Disparpora) Rohil Ali Asfar SSos MSi, Ahad (4/8).
“Memang untuk pengembangan wisata tidak bisa hanya pada pemerintah saja, melainkan harus didukung terutama oleh masyarakat dan yang berkaitan dengan pariwisata itu sendiri,” kata Ali Asfar.
Untuk mengembangkan sebuah destinasi wisata kata Ali Asfar kadang membutuhkan dana yang tidak sedikit. Karena berkaitan dengan upaya untuk pengembangan infrastruktur, akses dan fasilitas serta meningkatkan kapasitas sumber daya manusia (SDM) yang diperlukan.
Ali Asfar memberikan contoh pengembangan wisata Pulau Jemur. Saat ini memang memerlukan dukungan penuh dari berbagai pihak. Ini tidak terlepas dari kenyataan bahwa untuk akses transportasi ke Pulau Jemur membutuhkan biaya yang tak sedikit. Ini berimbas pada rendahnya tingkat kunjungan wisatawan ke pulau yang terkenal dengan gugusan batu dan tempat penyu bertelur tersebut.
“Kita akan upayakan untuk bersinergi dengan pihak lain seperti Dinas Perhubungan, mungkin ada solusinya termasuk tidak tertutup kemungkinan perlunya pengelolaan wisata melibatkan peran dari BUMD, koperasi dan lain-lain,” kata Ali Asfar.
Ia juga mengungkapkan kondisi yang sama juga terjadi untuk pengembangan destinasi wisata Danau Gatal di Bangko. Keterbatasan berupa akses jalan dan lingkungan membuat pengembangan wisata masih belum berkembang signifikan.
“Kita berharap ada investor yang tertarik untuk mengembangkan wisata di daerah, pemkab tentunya akan memberikan dukungan. Karena sangat mustahil pariwisata bisa berkembang jika tidak disertai dengan perbaikan infrastruktur yang ada di destinasi wisata tersebut,” harapnya.(adv)