PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - Juru bicara tim gugus tugas percepatan penanganan Covid-19 Riau dr Indra Yovi mengumumkan adanya penambahan satu pasien positif Covid-19 di Riau per hari Sabtu (4/7). Satu pasien tersebut merupakan warga asal Sumatera Utara (Sumut) yang melakukan perjalanan ke Riau.
“Dengan adanya penambahan satu pasien positif tersebut, total pasien positif Covid-19 di Riau saat ini menjadi 233 dari sebelumnya 232,” katanya.
Pasien ke-233 tersebut yakni MH (40) warga Sumut yang melakukan perjalanan ke Riau untuk bekerja di salah satu perusahaan swasta di Kabupaten Pelalawan. Perusahaan tersebut mewajibkan setiap calon karyawannya untuk melakukan uji swab.
“Dari pemeriksaan sampel swab tersebut, ternyata diketahui yang bersangkutan positif Covid-19 dan saat ini sudah dirawat di Pekanbaru,” sebutnya.
Pada hari ini, juga terdapat lima pasien positif Covid-19 di Riau yang sudah dinyatakan sehat dan pulang. Dari lima pasien tersebut, tiga di antaranya warga Kota Pekanbaru dan dua orang warga Kabupaten Indragiri Hilir.
“Dari total 233 pasien positif Covid-19 di Riau 18 di antaranya masih dirawat, 205 sehat dan 10 orang meninggal dunia. Untuk pasien dalam pengawasan (PPD) yang masih dirawat 142 pasien, PDP negatif 1.835, PDP meninggal dunia 187. Orang dalam pemantauan (ODP) berjumlah 4.986 orang,” jelasnya.
Dalam sepekan terakhir ini, dr Yovi juga mengapresiasi tingkat kepatuhan masyarakat dalam hal penggunaan masker yang meningkat. Hal tersebut disinyalir juga membuat tingkat penambahan pasien positif Covid-19 di Riau kembali menurun.
“Sejak ditemukan kasus positif di Riau hingga 24 dan 27 kasus sehari, tingkat kepatuhan masyarakat dalam penggunaan masker meningkat. Hal ini harus terus ditingkatkan lagi,” sebutnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Riau Mimi Yuliani Nazir mengatakan, meskipun bukan warga Riau, pihaknya tetap melakukan kontak tracing untuk mengetahui dengan siapa saja pasien MH tersebut pernah berkontak. Hal tersebut untuk memastikan jika masih ada yang positif namun belum dirawat.
“Kontak tracing tetap kami lakukan, namun tidak terlalu banyak. Karena begitu yang bersangkutan reaktif rapid test, tidak pergi ke mana dan hanya tinggal di kos sembari menunggu hasil uji sampel swab keluar,” katanya.
Sedangkan untuk tracing pasien positif sebelumnya, yang merupakan pekerja disalah satu tenant di Mal Pekanbaru sudah dilakukan. Pihaknya masih menunggu hasil uji sampel swab tersebut.
“Hasilnya masih kami tunggu, mudah-mudahan tidak ada penambahan pasien positif lagi,” harapnya.
Sementara itu, General Manager Mal Pekanbaru Megawati saat dikonfirmasi perihal adanya informasi pekerja di Mal Pekanbaru yang positif Covid-19 mengatakan, bahwa yang terinfeksi Covid-19 bukan karyawan Mal Pekanbaru melainkan karyawan Sport Station yang merupakan salah satu tenant di Mal Pekanbaru.
“Perlu kami sampaikan, bahwa yang bersangkutan bukan karyawan Mal Pekanbaru, melainkan karyawan salah satu tenant. Setelah dilakukan tracing oleh Dinas Kesehatan Pekanbaru, diketahui bahwa penularan terjadi di luar Mal Pekanbaru,” sebutnya.
Lebih lanjut dikatakannya, bahwa manajemen Mal Pekanbaru telah menerapkan protokol kesehatan bagi seluruh pengunjung, karyawan tenant dan karyawan yaitu dengan, melakukan screening suhu tubuh dan mewajibkan penggunaan masker bagi seluruh pengunjung karyawan tenant dan karyawan.
“Mewajibkan pemilik usaha dan karyawannya untuk mematuhi protokol kesehatan di area tempat usahanya seperti wajib menggunakan masker dan atau pelindung wajah dan menyediakan hand sanitizer. Secara teratur kami juga melakukan penyemprotan disinfektan di seluruh area Mal Pekanbaru,” sebutnya.
Ditutup untuk Maksimalkan Sterilisasi
Sementara itu setelah salah satu karyawan Sport Station di Mal Pekanbaru (MP) dinyatakan positif Covid-19, Sport Station kini ditutup untuk sementara. Hal ini dilakukan untuk kenyamanan dan keamanan bagi para pengunjung mal.
General Manager MP Megawati megungkapkan, pada dasarnya seluruh tenant di MP, telah menerapkan protokol kesehatan dengan maksimal. Kendati demikian, penularan dari luar mal menurutnya hal yang bisa saja terjadi bagi siapapun dan dimana pun.
“Yang terinfeksi ini bukan karyawan MP, tapi dari karyawan Sport Station. Penularan terjadi di luar MP. Pihak Sport Station cukup kooperatif, menutup toko, dan disterilkan lagi dengan maksimal. Per hari ini Sport Station ditutup,” kata Megawati dalam konferensi pers, Sabtu (4/7).
Saat ditanya, kapan Sport Station akan dibukan kembali. Megawati mengungkapkan, pihaknya akan terus berkordinasi dengan tim Gugus Covid-19 Kota Pekanbaru. Ia berharap penutupan ini tidak berlangsung lagi.
“Mudah-mudahan dua atau tiga hari lagi sudah bisa beroperasi lagi. Mudah-mudahan saja. Makanya kita minta pengelola Sport Station melakukan sterilisasi toko dengan maksimal, sehingga nantinya pada saat kita berkoordinasi dengan gugus Covid-19 dan kembali bisa buka, tentu sudah aman untuk dikunjungi oleh pengunjung,” tutur Megawati.
Lebih lanjut, Megawati menegaskan MP sudah meningkatkan protokol kesehatan sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan oleh pemerintah.
“Artinya masuk ke Mal Pekanbaru wajib pakai masker, kemudian cuci tangan,” tukasnya.
Megawati berharap, pengunjung bisa menaati peraturan yang ditetapkan tersebut. Saat ditanya terkait rapid test massal, Megawati mengatakan, pihaknya akan berkordinasi terebih dahulu. Terlebih, MP terdiri dari unit bisnis yang cukup banyak.
“MP ini kan unit bisnis. Makanya kita akan berkoordinasi dengan tim dulu. Termasuk dengan kesehatan. Apakah itu diperlukan atau tidak,” jelasnya.
Dalam konferensi pers yang dihadiri oleh Tim Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Kota Pekanbaru, Ketua Pelaksana BPBD Pekanbaru Zarman Chandra mengatakan, pihaknya melakukan peninjauan secara langsung ke MP.
“Kita langsung cek ke Mal Pekanbaru, dan Sport Station sudah ditutup sementara,” ujar Zarman.
Agar Sport Station bisa dibuka kembali, Zarman mengatakan pihak Sport Station harus mengajukan surat permohonan mengajukan izin operasional. “Nanti akan dilakukan peninjauan kembali,” pungkas Zarman.(sol/a)