BENGKALIS (RIAUPOS.CO)-----------BANYAKNYA beban utang tahun 2017 yang harus dibayarkan pada tahun 2018, membuat kondisi Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Bengkalis tahun ini hanya tersisa Rp2,2 triliun dari yang disahkan Rp3,6 triliun. Hal itu disebabkan terjadinya defisit anggaran mencapai Rp1,4 triliun, ditambah lagi dengan tunda bayar utang tahun 2017 mencapai Rp450-an miliar.
Proses rasionalisasi saat ini tengah dilakukan oleh DPRD bersama dengan organisasi pemerintah daerah (OPD) guna menyiasati minimnya anggaran yang tersedia untuk disesuaikan dengan kebutuhan belanja baik belanja rutin maupun non rutin. Bahkan tahun 2018 ini kondisi APBD terancam collaps atau bangkrut karena tingginya beban utang serta membengkaknya belanja.
Ketua DPRD Bengkalis Abdul Kadir SAg menyebutkan bahwa anggaran yang tersisa Rp 2,2 triliun dipotong Rp1,4 triliun untuk belanja langsung OPD dan pegawai maka kondisi APBD Bengkalis yang akan dipergunakan untuk pembiayaan pembangunan hanya tinggal Rp 800 miliar. Dari angka tersebut, termasuk di dalamnya anggaran untuk pendidikan 20 persen, kesehatan dan dana desa masing-masing 10 persen serta infrastruktur.
“Kondisi keseluruhan APBD Bengkalis tahun ini hanya tersisa Rp 2,2 triliun, include untuk semua pembiayaan termasuk pembayaran utang kepada pihak ketiga serta dana desa yang tertunda bayar tahun 2017 lalu mencapai Rp65 miliar,” terang Kadir, Rabu (4/7).
Langkah yang dilakukan kata politisi PAN tersebut adalah melakukan pengurangan kegiatan di seluruh OPD, dengan cara melakukan rasionalisasi. DPRD Bengkalis sendiri telah mengagendakan rapat bersama dengan OPD untuk singkronisasi APBD tahun ini termasuk mana kegiatan yang tidak menjadi skala prioritas untuk dipangkas.
“Sejak Selasa pembahasan bersama mengenai rasionalisasi APBD mulai dilakukan di DPRD. Kita tegaskan seluruh OPD tidak melaksanakan kegiatan proyek baik lelang maupun penunjukan langsung (PL), karena pembahasan masih berlangsung,” ungkapnya.(ksm)