Pelatihan dan sertifikasi kepemanduan wisata akan dilaksanakan di Kabupaten Siak mulai 10 Juli 2018 sampai 17 Juli 2018. Kegiatan terdiri dari classroom training, praktek lapangan dan sertifikasi. Peserta berjumlah 30 orang, baik pemandu wisata mau pun calon pemandu wisata, dari beberapa kecamatan di Kabupaten Siak. Peserta telah memenuhi persyaratan seleksi oleh Dinas Transmigrasi dan Tenaga Kerja Kabupaten Siak.
Dalam melaksanakan kegiatan ini, Pemkab Siak melibatkan PT Bumi Siak Pusako, badan usaha yang sebelumnya telah banyak dilibatkan dalam upaya pemberdayaan masyarakat di wilayah Kabupaten Siak. Misalnya, pada April dan Mei 2018 lalu PT Bumi Siak Pusako sukses menyelenggarakan pelatihan dan sertifikasi di bidang pertanian dan perikanan di BLK Lembang. Kini, partisipasi BSP dalam mendukung Pemkab Siak dilanjutkan dengan membantu membiayai pelaksanaan pelatihan dan sertifikasi kepemanduan wisata.
‘’In sya Allah untuk pemberdayaan masyarakat ini kami akan terus mendukung Pemkab Siak melalui kegiatan CSR bidang pendidikan dan pelatihan,’’ ujar Direktur Utama PT BSP Bismantoro Prabowo, usai penandatanganan perjanjian kerja sama pelatihan dan sertifikasi kepemanduan wisata dengan Rumah Guide Indonesia (RGI) Senin (2/7) di Jogjakarta.
Hadir dalam acara itu, Kadis Transmingrasi dan Tenaga Kerja Kabupaten Siak Amin Budyadi, Sekretaris Perusahaan PT BSP Iskandar, Manager Umum dan CSR PT BSP Danil Firdaus, dan Ketua Perkumpulan Rumah Guide Indonesia Josh Handani. Kadistransnaker Kabupaten Siak, Amin Budyadi mengatakan, tujuan kegiatan ini untuk meningkatkan kompetensi pelaku pariwisata di Siak, baik dalam kepemanduan wisata sebagai guide maupun sebagai pengelola objek wisata. Selain itu, diharapkan melalui kegiatan ini akan terbangun jejaring pariwisata antara Siak dan daerah tujuan wisata lainnya di Indonesia dan mancanegara.
Dengan pendekatan ini, promosi wisata Siak akan meningkat sehingga tujuan akhir meningkatkan kunjungan wisatawan ke Siak tercapai. Mantan Kadistamben Siak ini mengharapkan pelatihan dan sertifikasi kepemanduan wisata ini akan meningkatkan kemampuan pengelolaan objek wisata. Misalnya, agrowisata yang saat ini sedang dikembangkan di Desa Buantan Lestari Bungaraya, wisata mangrove di Desa Rawa Mekar Jaya Sungai Apit, wisata alam Danau Naga Sakti di Pusako, dan wisata kota Pusaka di Kota Siak Sri Indrapura.
Penandatanganan perjanjian kerja sama itu berlangsung di Desa Wisata Kampoeng Mataraman Jogjakarta. Pemilihan lokasi sekaligus untuk melihat bagaimana desa wisata yang dibentuk atas kerja sama aparatur desa dengan BUMDES yang menggunakan tanah kas desa seluas 6 hektare dapat meningkatkan perekonomian desa dengan memberdayakan penduduk setempat.
Mitra kerja sama dalam pelaksanaan pelatihan ini adalah Rumah Guide Indonesia yang berkedudukan di Jogjakarta. Rumah Guide Indonesia merupakan perkumpulan profesional yang menyelenggarakan workshop dan pelatihan untuk peningkatan kapasitas Kepemanduan Wisata. Untuk pelaksanaan sertifikasi bagi peserta pelatihan, Rumah Guide Indonesia berkoordinasi dengan Lembaga Sertifikasi Profesi Pariwisata (LSPP) Wiyata Nusantara, yang juga berkedudukan di Jogjakarta.(c)