612 RUMAH TERDATA, 13 ORANG DIPERIKSA

Pertamina Bahas Ganti Rugi Kerusakan Rumah Warga

Riau | Rabu, 05 April 2023 - 11:37 WIB

Pertamina Bahas Ganti Rugi Kerusakan Rumah Warga
Wali Kota Dumai Paisal, Kapolres Dumai AKBP Nurhadi Ismanto, dan Area Manager Communication Relations dan CSR RU Dumai Agustiawan berdialog bersama masyarakat terdampak ledakan kilang di Kantor Camat Dumai Timur, Selasa (4/4/2023). (ADI CANDRA/RPG)

DUMAI (RIAUPOS.CO) – Rumah warga yang rusak akibat ledakan kilang minyak milik PT Kilang Pertamina Internasional (PT KPI) Refinery Unit (RU) II Dumai, Sabtu (1/4) malam  ternyata lebih dari 300 unit. Hingga Selasa (4/4), terdata 612 unit rumah warga terkena dampak. Jumlah ini bisa saja bertambah karena pendataan masih terus berjalan.

Selain rumah masyarakat, tiga masjid dan tiga sekolah juga mengalami kerusakan akibat dentuman dan flash Area Make Up Gas Compressor HCU-211 tersebut. Selain itu, 13 orang diperiksa polisi terkait ledakan ini.


‘’Update per hari ini (kemarin, red) jumlah warga yang melaporkan kerusakan rumahnya adalah di Kelurahan Jaya Mukti sebanyak 102 rumah dan di Kelurahan Tanjung Palas ada 510 rumah,” terang Area Manager Communication, Relations and CSR RU Dumai, Agustiawan, Selasa (4/4).

Selain rumah, pihaknya juga mendapat laporan adanya fasilitas umum seperti sekolah, rumah ibadah hingga kantor yang juga menjadi korban dari insiden ledakan itu. Sekolah tersebut adalah SMPN 14 Tanjung Palas, SDN 021 Tanjung Palas, SDN 09, SMAN 2 dan TK Prabumulih.

Sementara rumah ibadah yang tercatat mengalami kerusakan ialah, Masjid Al-Qiyam, Masjid Al Mauluddaras, Masjid Jamiatul Muslim dan Mushala Al Mansur. Sedangkan kantor yang tercatat mengalami kerusakan adalah Posyandu Kaswari, KODIM, dan juga Dinas Perdagangan.

Setelah mendapat laporan dan mendata, kemudian dilanjutkan dengan tahap verifikasi. ‘’Setelah pendataan ini akan dilanjutkan dengan tahap verifikasi untuk selanjutnya dilakukan perbaikan, Rencananya besok (hari ini, red) akan dilakukan pertemuan dengan warga dan Pemerintah Daerah serta Pertamina guna memutuskan pola ganti rugi yang akan dipilih,” paparnya.

Ada dua pola ganti rugi yang ditawarkan, yakni renovasi fisik atau penggantian secara tunai. Nantinya, pihaknya akan mendiskusikan hal tersebut sehingga diputuskan pola ganti rugi yang disepakati bersama.

Pemerintah Kota Dumai dan unsur Forkopimda Dumai menggelar rapat bersama perwakilan PT KPI RU Unit Dumai dan masyarakat terdampak ledakan di Kantor Camat Dumai Timur, Selasa (4/4).

Rapat bersama membahas ganti rugi  ini langsung dipimpin oleh Wali Kota Dumai Paisal bersama Kapolres Dumai AKBP Nurhadi Ismanto dan dan Area Manager Communication Relations and CSR RU Dumai Agustiawan. Menurut Wali Kota Dumai Paisal, sejauh ini jumlah rumah warga yang terdampak akibat ledakan sebanyak 560 rumah.

“Data itu belum final dan masih ada pengaduan masyarakat yang mengaku korban ledakan kemarin. Kami beri waktu hingga besok pagi (hari ini, red)  semua data sudah final. Kami akan menggelar rapat kembali secepatnya di kantor camat bersama pihak-pihak terkait seperti apa tanggung jawab Pertamina,” sebutnya.

Paisal meminta kepada forkopimda termasuk media massa untuk turut mengawal proses verifikasi di lapangan sehingga bantuan yang diberikan tepat pada sasaran. “Kita akan putuskan polanya dan teknisnya nanti, apakah ganti ruginya berupa fisik atau uang setelah datanya lengkap dan telah diverifikasi,” ujarnya.

Sementara itu Kapolres Dumai AKBP Nurhadi Ismanto mengaku pihaknya masih terus melakukan penyelidikan terhadap kejadian ledakan ini. “Sedikitnya sudah 13 orang kami panggil, baik itu dari manajemen maupun pekerja untuk dimintai keterangan terkait kejadian ledakan kompresor di kilang Pertamina tersebut,” ujar AKBP Nurhadi.

Dikatakan Kapolres sebelumnya Tim Inafis dan Forensik Polres Dumai bersama Polda Riau sudah melakukan olah tempat kejadian perkara guna memastikan penyebab ledakan yang terjadi.

“Saat ini proses penyelidikan masih terus berlangsung dan beberapa orang sudah dimintai keterangan sembari menunggu hasil pemeriksaan yang dilakukan oleh Tim Forensik Polda Riau,” ujarnya.

Sementara, Area Manager Communication Relations dan CSR RU Dumai Agustiawan menjelaskan PT KPI bertanggung jawab atas kerusakan yang terjadi pada rumah warga dan fasilitas umum.

“Ini sebagai tanggungjawab Pertamina pada masyarakat terdampak dengan melakukan pendataan. Kami berharap jangan ada masyarakat yang terlewatkan. Untuk fasilitas rumah ibadah, ada dua yang berada di ring I dan sekolah ada tiga yang terdampak. Berharap sebelum Idulfitri semuanya sudah selesai,” ungkapnya.

Pastikan Lifting Minyak untuk Kilang Dumai Aman dan Lancar
Sementara itu, Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) telah melakukan koordinasi dan pengawasan di lapangan untuk memastikan bahwa kegiatan lifting di Kilang Dumai berjalan dengan aman dan lancar.

Langkah ini dilakukan sebagai antisipasi atas kejadian ledakan yang terjadi di Kilang Dumai, Sabtu (1/4) lalu. Meskipun kejadian terjadi di kilang Dumai yang merupakan kegiatan hilir, namun karena hulu migas yang menyalurkan minyak ke kilang tersebut, maka perlu segera di pastikan tidak ada kendala yang dapat mengganggu penyaluran minyak ke kilang yang berdampak langsung pada lifting minyak nasional.

Terkait kejadian tersebut, Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto telah menyampaikan keprihatinannya dengan adanya kejadian itu dan menyampaikan harapan dan dukungannya agar situasi dapat pulih kembali (recovery). Ke depannya, Kepala SKK Migas mengharapkan agar dapat dilakukan analisa secara komprehensif agar tidak terjadi lagi, baik di kilang minyak Dumai itu sendiri maupun di kilang-kilang lainnya.

‘’SKK Migas juga telah melakukan langkah-langkah untuk mengantisipasi dampak-dampak yang terkait dengan operasi di hulu migas sehubungan dengan kejadian tersebut. Fungsi-fungsi teknis di SKK Migas pusat dan SKK Migas perwakilan Sumatera Bagian Utara (Sumbagut) serta Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) yang memasok minyak ke Kilang Dumai telah mengambil langkah-langkah lanjutan untuk memastikan tidak ada kendala dalam kegiatan lifting dan operasional hulu migas tetap berjalan seperti sedia kala,” kata Dwi.

Lebih lanjut Dwi menginformasikan bahwa SKK Migas telah melakukan koordinasi dengan Kilang Pertamina Internasional (KPI) Dumai untuk memastikan kegiatan lifting berjalan lancar dan aman, termasuk saat kejadian di mana sempat dilakukan penghentian sementara untuk loading/transfer selama 6 jam 30 menit.

Namun mulai pukul 05.20 WIB tanggal 2 April 2023 kegiatan loading/transfer berjalan secara normal kembali. SKK Migas juga telah menurunkan personil untuk melakukan inspeksi langsung ke lapangan dan dapat disampaikan bahwa perkembangan terkini loading line untuk lifting di Kilang Dumai milik KKKS PHR Rokan tidak terdampak kejadian dan semua dalam kondisi baik.

‘’Penghentian loading/transfer hanya sementara sehubungan dengan temporary shutdown dan  setelah dipastikan keseluruhan proses aman, maka loading dilanjutkan seperti biasa dan dengan pengawasan yang lebih ketat untuk mengantisipasi kemungkinan munculnya dampak lanjutan,’’ ujar Dwi.

Dwi menambahkan bahwa SKK Migas menjaga betul agar proses lifting di Kilang Dumai berjalan dengan aman dan lancar.  

Hal ini untuk memastikan bahwa target lifting dapat terpenuhi untuk mendukung pemenuhan keperluan energi nasional serta memastikan bahwa penerimaan negara dapat dijaga tetap optimal.

Lebih lanjut, Dwi menyampaikan bahwa SKK Migas telah menyusun langkah mitigasi untuk mengantisipasi apabila kedepan ada penyesuaian di dalam penyaluran minyak ke kilang Dumai yaitu dengan membuat beberapa opsi lainnya untuk penyaluran minyak hulu agar lifting minyak tetap bisa terlaksana dengan lancar.(mx12/azr/hen)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook