Menurut Yuri, penambahan kasus positif tersebut tidak merata di seluruh Indonesia. Ada beberapa wilayah yang memang melaporkan banyak kasus positif, namun untuk pasien negatifnya juga tinggi.
Kalau dirinci kata dia, penambahan kasus 1.014 orang ini, tidak merata pada seluruh provinsi. Ada lima provinsi yang merupakan jumlah kasus tertinggi yang melaporkan hari ini, diantaranya adalah Jawa Timur, yang melaporkan 176 kasus baru, sementara kasus sembuh yang dilaporkan Jawa Timur, kemarinadalah 252 orang.
Sulawesi Selatan kasus baru meningkat 125 orang, kasus sembuh 36 orang. “Kalimantan Selatan 123 orang kasus baru, dan 22 sembuh. DKI Jakarta 121 orang, dengan 59 sembuh. Sumatera Utara 94 kasus baru hari ini, tidak ada dilaporkan kasus sembuh,” ujarnya.
Dari keseluruhan, masih ada 18 provinsi yang melaporkan kasusnya di bawah 10, bahkan ada lima provinsi yang kemarin melaporkan tidak ada kasus sama sekali. Sementara itu, data provinsi lima besar dengan kasus positif terbanyak secara kumulatif adalah mulai dari DKI Jakarta 8.861 orang, Jawa Timur 7.597, Jawa Barat 2.587, Sulawesi Selatan 2.707, Jawa Tengah 1.946 dan wilayah lain sehingga totalnya 37.420.
Berdasarkan data yang diterima Gugus Tugas dari 34 Provinsi di Tanah Air, Provinsi DKI Jakarta menjadi wilayah penambahan kasus sembuh tertinggi yakni 3.840 disusul Jawa Timur sebanyak 2.117, Jawa Barat 1.093, Sulawesi Selatan 866, Jawa Tengah 709 dan wilayah lain di Indonesia sehingga total mencapai 13.776 orang.
Kriteria pasien sembuh yang diakumulasikan tersebut adalah berdasarkan hasil uji laboratorium selama dua kali dan ketika pasien tidak ada lagi keluhan klinis. Gugus Tugas Nasional merincikan akumulasi data positif Covid-19 lainnya di Indonesia yaitu di Provinsi Aceh 22 kasus, Bali 723 kasus, Banten 1.231 kasus, Bangka Belitung 136 kasus, Bengkulu 98 kasus, Jogjakarta 264 kasus.
Selanjutnya di Jambi 108 kasus, Kalimantan Barat 267 kasus, Kalimantan Timur 376 kasus, Kalimantan Tengah 586 kasus, Kalimantan Selatan 1.817 kasus, dan Kalimantan Utara 170 kasus. Kemudian di Kepulauan Riau 239 kasus, Nusa Tenggara Barat 904 kasus, Sumatera Selatan 1.326 kasus, Sumatera Barat 674 kasus, Sulawesi Utara 651 kasus, Sumatera Utara 862 kasus, dan Sulawesi Tenggara 279 kasus.
Adapun di Sulawesi Tengah 168 kasus, Lampung 165 kasus, Riau 125 kasus, Maluku Utara 302 kasus, Maluku 400 kasus, Papua Barat 205 kasus, Papua 1.237 kasus, Sulawesi Barat 97 kasus, Nusa Tenggara Timur 105 kasus dan Gorontalo 185 kasus.
Total untuk jumlah ODP yang masih dipantau ada sebanyak 42.450 orang dan PDP yang masih diawasi ada 13.578 orang. Data tersebut diambil dari 34 provinsi dan 427 kabupaten/kota di Tanah Air.
Lebih lanjut Yuri mengatakan, bahwa data kasus dan penanganan Covid-19 berbeda dan tidak bisa dibandingkan dengan negara lain. Hal itu dikarenakan beberapa faktor yang mempengaruhi seperti tingkat ancaman epidemiologisnya tidak sama. “Tidak akan bisa secara utuh dibandingkan dengan negara lain karena memang tingkat ancaman epidemiologisnya tidak sama,” jelas Yuri.