ROHIL (RIAUPOS.CO) -- Bupati Rokan Hilir H Suyatno AMp menegaskan perlunya penataan atau normalisasi sejumlah titik di kecamatan Pekaitan untuk mencegah kembali terjadinya banjir dengan dampak yang besar seperti terjadi sebelumnya di daerah tersebut.
Hal itu diungkapkan bupati pada saat kunjungan Wakil Gubernur Riau (Wagubri) Edy Natar Nasution saat dikukuhkannya Kampung Siaga Bencana (KSB) di Kepenghuluan Karya Mulyo Sari, Pekaitan kemarin.
"Persoalan banjir yang terjadi tidak terlepas karena buruknya untuk aliran air yang ada, dimana ada titik yang tersumbar di beberapa tempat khususnya di daerah Karya Mulyo Sari ini," kata bupati.
Salah satu titik yang penting untuk dilakukan penataan atau normalisasi, pengerukan maupun pembongkaran di tempat yang disebut N15 dengan panjang sekitar 11 kilo meter.
"Kalau tidak dilakukan pengerukan maka kondisi banjir akan terus terjadi, berulang setiap tahunnya. Dimana dampak yang terjadi sangat luar biasa, kenapa, karena mengakibatkan terjadinya pengungsian secara besar-besaran," kata bupati.
Tak hanya berdampak pada warga yang tak bisa menempati rumah, juga merusak lingkungan, tanaman warga, menganggu aktifitas pendidikan karena banyak sekolah yang terpaksa diliburkan dan tidak bisa menyelenggarakan Kegiatan Belajar Mengajar (KBM).
Untuk itu tambahya pemkab bersama dengan DPRD akan memasukkan program untuk kegiatan normalisasi titik N14 tersebut sesuai dengan anggaran yang diperlukan.
Namun jika dari daerah tidak atau kurang memadai menurut bupati dirinya mengharapkan dukungan dari pemrov Riau untuk menuntaskan kegiatan yang tujuannya menata dan membenahi lingkungan di sekitaran Karya Mulyo Sari secara khusus maupun Pekaitan secara umumnya.(adv)