PEKANBARU (RIAUPOS.CO) -- Pemerintah Provinsi Riau mengucapkan turut berduka cita atas meninggalnya mantan Ketua MUI Riau Mahdini pada Kamis malam (2/5) diusia 58 tahun. Sebagai ulama serta pendidik, tentunya masyarakat diharapkan dapat mengambil suri teladan almarhum yang juga merupakan guru besar di UIN itu.
‘’Kami mengucapkan turut berduka cita sedalam-dalamnya, atas berpulangnya ulama sekaligus pendidik yang telah mengabdikan dirinya untuk pemerintahan di Provinsi Riau,” ungkap Gubernur Riau Syamsuar melalui Sekdaprov Riau Ahmad Hijazi kepada Riau Pos, Jumat (3/5).
Sebagai tokoh masyarakat, kata Hijazi, kebaikan almarhum dalam meningkatkan keimanan dan ketakwaan umat patut diapresiasi, termasuk pengabdiannya ke pemerintah daerah. Sebagai mantan Ketua MUI Riau, maka usai Salat Jumat, Pemprov Riau mengadakan Salat Jenazah di Masjid Agung Annur, Pekanbaru.
‘’Karena beliau mantan Ketua MUI Riau maka diadakan salat jenazah di sini. Sebelumnya sudah disalatkan juga di masjid dekat rumahnya dan dimakamkan di TPU Jalan Kartama, Marpoyan,” ujarnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, berita duka disebarkan langsung oleh akun facebook Andi Rusli sekitar pukul 21.50 WIB mengabarkan bahwasannya Mahdini selaku mantan Ketua MUI Riau meninggal dunia usai melaksanakan ibadah Salat Magrib dan mengeluhkan rasa sesak.
Almarhumah mengeluhkan rasa sesak di dada dan meminta dibawa ke RS Eka Hospital. Namun, dalam perjalanan nyawa Mahdini sudah tidak tertolong lagi dan menghembuskan nafas terakhir.
‘’Meninggal habis Salat Maghrib dada sesak minta ke rumah sakit, pas di jalan menuju rumah sakit sambil berzikir dan sudah tidak ada lagi. Sampai di rumah sakit kata dokter sudah meninggal,” cuitnya.
Sama halnya dengan Arief Rahman, selaku menantunya mengatakan awal mulanya, almarhum masih dalam keadaan sehat walafiat. Namun, selepas Magrib merasa pusing dan badan mendingin. Oleh pihak keluarga segera dilarikan ke RS. “Iya (meninggal dunia, red),” singkatnya.
Mendengar kabar itu, warganet yang menerima pesan itu mengucapkan bela sungkawa kepada pria kelahiran Tembilahan, 13 Maret 1961 silam itu. Salah satunya, Merya Fitri dalam komentarnya berharap amal ibadah almarhum diterima dan diampunkan segala salah dan khilafnya.
‘’Allahummagh firlahuu warhamhuu wa’aafihii wa’fuanhuu. Semoga almarhum husnul khatimah, diterima segala amal ibadahnya dan diampunkan segala salah dan khilaf beliau. Keluarga yang ditinggalkan diberikan kesabaran dan ketabahan,” cuitnya.
Sementara, pemilik akun facebook Taufiq Abdurrohman Al-Fath mengaku sering mendengar Mahdini melantunkan ayat-ayat suci Alquran di Masjid Agung Annur Pekanbaru maupun RRI semasa hidupnya.
“Dulu sering dengar suaranya melantunkan ayat-ayat Alquran di Masjid Agung Annur dan RRI Pekanbaru. Allah lebih sayang kepadanya. Dan surga telah menantinya. Aamiin,” ucapnya.
Almarhum selain dikenal sebagai mantan Ketua MUI Riau selama periode 2009-2014. Ia juga sudah aral melintang menjabat berbagai profesi, seperti Ketua Wantim MUI Riau 2015-2020, Ketua Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Riau 1998-2003 Serta pernah menjabat sebagai Dekan Fakultas Syariah dan Ilmu Hukum UIN Suska Riau.
Ia juga merupakan seorang ulama yang menempuh pendidikan S1 di Fakultas Syariah IAIN Sultan Syarif Kasim Riau pada 1985 dan memperoleh gelar Magister (S2) dan Doktor (S3) IAIN Sunan Kalijaga Jogjakarta.
Kemudian, pria yang berdarah Banjar ini juga merupakan guru besar peradilan Islam dan direktur pascasarjana UIN Sultan Syarif Kasim Riau. Sebelum dikebumikan di TPU yang ada di Jalan Kartama, jenazah akan dibawa ke rumah duka di Jalan Rawa Bening Nomor 3 Arengka, Sidomulyo Barat, Pekanbaru.(*1)