DUMAI (RIAUPOS.CO) - Lahan konsesi PT Chevron Pacific Indonesia (CPI) yang berada di Kelurahan Bukit Batrem, Kecamatan Dumai Timur disegel Satreskrim Polres Dumai, Jumat (1/3). Penyegelan tersebut demi kepentingan penyelidikan. Bahkan pihak kepolisian sudah mengirimkan surat panggilan kepada dua sekuriti Chevron yang saat kebakaran hutan dan lahan (karhutla) ada di lokasi. Dua sekuriti itu Anton dan Robi Panjaitan.
"Surat panggilan sudah dilayangkan, bahkan mereka sudah menyatakan siap untuk dimintai keterangan pekan depan," ujar Kapolres Dumai AKBP Restika P Nainggolan, Jumat (1/3).
Ia mengatakan untuk awal ini pihak Polres akan melakukan pemeriksaan terlebih dahulu, namun nantinya akan diserahkan ke Polda Riau. "Jadi kami hanya awal saja, nanti akan koordinasi dengan Ditkrimsus Polda Riau," terangnya.
Ia mengatakan, memang kebijakan pimpinan untuk penanganan penindakan karhutla untuk korporasi dilakukan oleh Polda. "Sementara Polres Dumai menangani perorangan," jelasnya.
Sementara itu diketahui, lahan konsesi Chevron itu terbakar, Selasa (26/2) lalu. Lahan yang terbakar diperkirakan sekitar empat hektare. Kondisi lahan tersebut kini sudah padam. "Sudah padam, namun masih jadi pantauan tim gabungan, karena lahan gambut," timpal Dansubsatgas Karhutla Dumai Letkol TNI (Inf) Horas Sitinjak.
Terpisah pihak PT CPI mengungkapokan akan mengikuti prosedur yang berlaku. “PT CPI akan menghormati dan mematuhi proses yang berjalan sesuai peraturan dan perundang-undangan yang berlaku,” ujar Manager Corporate Communication PT CPI Sonitha Poernomo terkait pemanggilan petugas sekuriti lapangan untuk dimintai keterangan oleh pihak kepolisian.
Selain itu, ia mengatakan, kebakaran lahan di area operasi CPI di Dumai telah berhasil dipadamkan, Rabu (27/2).
"PT CPI mengapresiasi dan mengucapkan terima kasih kepada tim gabungan yakni tim pemadam kebakaran PT CPI, TNI, Polri, Badan Penanggulangan Bencana daerah (BPBD), dan Manggala Agni yang telah bekerja keras dalam memadamkan api di lahan dekat Sungai Dumai tersebut," ujarnya.
Tim gabungan yang bekerja sama di area tersebut berjumlah 79 orang. Mereka menghadapi kepungan kabut asap dan lokasi lahan gambut bekas rawa.
Mereka juga harus menarik selang hingga 1,1 km agar dapat mencapai titik terjauh api. Titik terjauh api tidak dapat dijangkau dengan menggunakan kendaraan.
"Setelah api padam, PT CPI terus melakukan pemantauan secara berkala siang-malam untuk memastikan tidak ada lagi titik api yang muncul," terangnya.(ade)
(Laporan HASANAL BULKIAH, Dumai)