‘’Saya minta inspektorat turun ke lapangan. Dinas Cipta Karya juga harus melihat bestek, seharusnya uang masyarakat itu dikelola dengan baik karena uang masyarakat ini satu perak pun harus dipertanyakan,’’ tegasnya.
Masih terlihat kecewa berat dengan pengerjaan yang tidak maksimal, Jefry juga menegur kepala desa, OMS serta kadis yang hadir. Bahkan menurut Jefry, lebih bagus warna yang sebelumnya dibandingkan setelah pengecatan rumah ini dilakukan.
‘’Kalau saya hitung dengan nilai angka ini tak seberapa pengerjaanya bahkan bisa lebih bagus hasilnya dari ini. Taukah masyarakat yang punya rumah ini ada bantuan Rp11 juta dan uang bantuan itu harus digunakan masyarakat untuk merehab rumah. Ini bukan mencat rumah tapi malepo,’’ ujar jefry.
Melihat pengerjaan yang asal-asalan, Jefry meminta inspektorat agar turun langsung dan mengecek pengerjaan fisik bangunan tersebut. Desa Sendayan sendiri mendapatkan bantuan sebanyak 6 rumah yang rehab dan 2 unit rumah siap bangun layak huni.(adv/a)