Fasilitas Pantai Selatbaru memang masih jauh dari memadai, tak heran jika banyak kalangan yang teheran-heran sambil berfikir begitu sulitkah membangun kawasan pantai Selatbaru dengan APBD yang begitu besar. Begitu sulitkah meenimbun bagian daratan pantai (menimbun dengan pasir seperti taman Andam Dewi,red) tempat pengunjung bersantai atau anak-anak bermain sambil menunggu air pasang surut. Lalu membangun tempat pemandian (membilas) air bersih dan tempat berwudhu’ serta shalat yang lebih layak. Lokasi parkir yang lebih luas sehingga, kandaraan tidak parkir di tepi jalan.
Lalu bagaimana pula dengan kawasan pantai Tanjung Lapin Rupat Utara. Dibanding dengan Selatbaru, pantai Tanjung Lapin memang lebih indah dan lebih luas. Tempat-tempat penginapan juga sudah ada kendati belum begitu banyak. Untuk akses ke pantai berasir putih ini Pemerintah sudah membangun jalan mulai dari Tajung Kapal Kecamatan Rupat, walau belum tuntas 100 persen.
Setahun terakhir ramai pengunjung yang berkenan menikmati pantai sepanjang 12KM ini, seiring dengan akses jalan yang sudah dibangun menuju pantai. Tapi untuk berkunjung ke pantai ini juga butuh kesabaran ekstra, terlebih saat musim liburan.
Bagi masyarakat pulau Bengkalis tampaknya memang harus dengan perhitungan matang apabila ingin berkunjung ke Pantai Lapin. Sebelum keluar dari pulau Bengalis, calon pengunjung harus rela antre di pelabuhan roro Air Putih Bengkalis. Saat musim libur kemarin, ada yang terpaksa antre berjam-jam. Persoalan masih belum selesai, karena calon pengunjung masih harus antre di roro Dumai-Rupat, juga berjam-jam.
“Heran kita, KMP Tasik Gemilang sudah ditarik dibawa untuk melayani penyeberangan Dumai-Rupat, tapi lebih banyak dianggurkan ketimbang operasional. Kalau tetap seperti ini bagaimana wisata pantai Rupat mau maju, mau nyeberang saja harus antri berjam-jam,” keluh anggota DPRD Bengkalis Kadir SAg.(adv/a)