KAMPAR

Jefry: Jangan Zolimi Masyarakat Miskin

Riau | Senin, 14 Desember 2015 - 11:50 WIB

 Jefry: Jangan Zolimi Masyarakat Miskin
BERIKAN SAMBUTAN: Bupati Kampar H Jefry Noer memberikan sambutan pada saat pembahasan KUA PPAS APBD 2016 di ruang paripurna DPRD Kabupaten Kampar, baru-baru ini.

Selain itu, untuk tunjangan perumahan juga akan dilakukan pengkajian ulang. Selama ini tunjangan perumahan sekitar Rp12 juta ini kita ambil karena kebijakan berdasarkan perundang-undangan yang memperbolehkan tunjangan perumahan berdasarkan kemampuan keuangan daerah. Tapi karena sekarang kami sedang mengalami defisit, dan saya juga tidak mau dianggap semena-mena, maka saya meminta tim appraisal atau tim penilai untuk menilai berapa nilai yang sewajarnya tunjangan perumahan untuk daerah Bangkinang. Nah, kemarin diberi gambaran dari Ortal Pemkab, bahwa untuk ketua Rp4 juta, wakil ketua Rp3,5 juta dan anggota Rp3,25 juta. Namun nilai pastinya nanti dari tim aprasial.

Saya memotong anggaran dewan bukan karena unsur balas dendam program saya dicoret, namun karena kita sedang mengalami devisit. Bahkan anggaran saya juga dipotong.

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

Kebijakan tersebut harus diambil karena Dana Bagi Hasil (DBH) di potong sebesar Rp694 miliar serta difisit anggaran sebesar Rp542 miliar.

Lantas Bagaimana dengan anggaran pengadaan ternak untuk warga yang dicoret dewan?

Jauh-jauh hari saya memang saya sudah mendengar pengadaan ternak akan dicoret dewan, karena jika 3.000 warga yang akan menerima ternak dikalikan saja ada empat orang di rumahtangga tersebut, maka ada sekitar 12.000 suara Pak Jefry.

Maksudnya?

Ini sudah lari ke arah politis. Bagi saya tidak ada permasalahan, mau dicoret atau tidak. Tapi justru masyarakat yang akan rugi, dan saya akan sampaikan kepada masyarakat. Saat pembahasan KUA PPAS sikap akan mencoret anggaran ini sudah nampak, mereka memanggil SKPD dan menakut-nakuti SKPD saat pembahasan KUA PPAS, padahal cukup pada TAPD saja saat pembahasan KUA PPAS.

Usai mereka mencoret ternak untuk masyaraat ini, hari berikutnya Ketua dan Wakil Ketua DPRD datang dan meminta agar pengadaan ternak yang telah mereka coret kembali dimasukkan dalam pembahasan, bahkan jika perlu meminta untuk ditambah jika perlu. Unsur ketua yang datang komplit, Ahmat Fikri, Fasal, Sunardi dan Ramadhan. Namun saya tidak mau, karena jika menurut mereka sebelumnya melanggar, maka jangan dilanjutkan karena itu melanggar.









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook