Sementara itu, salah seorang kader HMI dari Cabang Muara Bungo, Provinsi Jambi, Atik mengatakan, pihaknya kecewa dengan keterlambatan agenda sidang yang akan dilakukan. Selain itu, kurang siapnya panitia lokal dalam hal penyediaan fasilitas juga dikeluhkan karena hal itu disinyalir sebagai penyebab terjadinya kerusuhan.
“Kami dari cabang Muara Bungo berangkat 32 orang. Kami juga belum mendapat penjelasan dari panitia, kapan pelaksanaan sidang dilaksanakan? Seharusnya panitia membuat jadwal yang jelas sehingga tidak terlambat seperti ini. Kalau untuk kandidat Ketua Umum PB HMI yang akan didukung, kami masih belum bisa menentukan pilihan karena belum mengenal secara keseluruhan,” ujarnya.
Ketua panitia lokal Ahmad Efendy S ketika dikonfirmasi mengatakan, bahwa pihaknya masih melakukan pendataan dan registrasi peserta yang datang. “Kalau semua proses sudah dilalui baru dilakukan sidangnya,” ujarnya.
Ada Indikasi Motif Gagalkan Kongres
Polresta Pekanbaru hanya menangani empat mahasiswa asal Makassar yang membawa senjata tajam, sedangkan empat lagi ditangani Polda Riau. Keempat mahasiswa tersebut sudah ditetapkan jadi tersangka dan sudah ditahan di sel tahanan Mapolresta Pekanbaru.
Setelah dilakukan pemeriksaan diketahui motif tersangka membawa senjata tajam, karena ada upaya menggagalkan Kongres HMI di Gelanggang Remaja. ‘’Memang kalau tersangka mengaku hanya untuk pengamanan diri, akan tetapi dari hasil pemeriksaan beberapa saksi lainnya kami mendapatkan ada upaya menggagalkan kongres,’’ ujar Kasatreskrim Polresta Pekanbaru, AKP Bimo Aryanto kepada Riau Pos.