Sementara itu Komandan BKO Satgas Karhutla dari Marinir Letda Erwan Muryanto mengatakan, sejumlah peralatan yang dibawanya dalam melaksanakan tugas yakni kapak, masker, mesin potong kayu, sepatu bot, dan sejata. Nantinya jika terjadi karhutla, maka anggota Marinir akan bergabung dengan Masyarakat Peduli Api (MPA) yang ada di seluruh wilayah Kepulauan Meranti. “Kalau terjadi karhutla, kita akan membawa mesin pompa air ke lokasi,” ujarnya.
Dari 1 pleton anggota Marinir atau lebih kurang 35 orang tersebut sebanyak satu regu akan ditugaskan ke Pulau Rangsang, Satu regu lagi akan dimobilisasikan ke Pulau Tebiungtinggi dan satu regu ditugaskan ke Pulau Merbau.
Usai berkoordinasi dan memetakan kondisi Karhutla di Kepulauan Meranti, Kapolres, bersama Danramil 04 Tebingtinggi, Mayor Bismi Tambunan, dan Komandan BKO Satgas Karhutla dari Marini, Letda Erwan Muryanto langsung apel bersama pasukan marinir di Gedung LAMR Jalan Dorak, Selatpanjang. Usai upacara, seluruh pasukan langsung ditempatkan ke sejumlah pulau yang ada di Kabupaten termuda di Riau itu.
Selain dari Satgas Karhutla,Tim Fire Fighter (Pemadam Kebakaran) PT Riau Andalan Pulp and Paper (RAPP) juga ikut memabantu melakukan pemadaman kebakaran di wilayah Desa Bandul, Kecamatan Tasik Putri Puyu, Pulau Padang, Kabupaten Kepulauan Meranti.
Adapun peralatan yang dibawa antara lain 1 unit pompa merek Tohatsu, 1 unit Mark III, 1 unit Mini Striker, 1 unit Foldatank dan 3.000 meter selang. “Selain itu, kami juga membantu bahan bakar minyaknya, selama 7 hari dan hingga saat ini sudah 1.000 liter bensin yang dibawa ke lokasi,” ujar Estate Manager Pulau Padang, Marzum.
Dikatakannya tim melakukan aksi pemadaman selama terjadi kebakaran yang lebih kurang selama tiga bulan tersebut. Hal itu untuk menjamin kebakaran bisa diatasi. Camat Tasik Putri Puyu, Fakhrurozi S Sos mengakui bahwa Pemerintah Kecamatan bersama masyarakat dan pihak perusahaan, dibantu polisi dan TNI masih berupaya memadamkan api.
Yang menjadi kendala adalah tidak tersedianya air. “Kami sudah coba gali tanah untuk mendapatkan air. Tapi tidak ketemu. Jadi terpaksa kita menggunakan air laut,” sebutnya.(adv/mal)