KEP.MERANTI (RIAUPOS.CO) - TOTAL kebakaran hutan dan lahan (karhutla) yang terjadi di Kepulauan Meranti pada tahun ini dilaporkan terjadi sekitar lebih kurang 300 hektare. Kebakaran terjadi di wilayah Desa Bandul, Kecamatan Tasik Putri Puyu dan Desa Kampung Balak, Kecamatan Tebingtinggi Barat.
Rangkaian kebakaran tersebut mulai terjadi sekitar Agustus lalu. Sedikit demi sedikit kebakaran terus menjalar dan bertambah luas. Kondisi lahan bergambut makin memperparah keadaan. Sebab api akan sangat mudah menjalar yang membuat luas kebakaran terus bertambah setiap harinya.
Sulitnya mendapatkan air menjadi kendala dalam upaya pemadaman kebakaran hutan dan lahan diwilayah Kepulauan Meranti. Karena kebakaran terjadi di musim kemarau, dimana air tanah sulit didapatkan.
Dengan segala keterbatasan itu, pemerintah terus berupaya bagaimana untuk mengatasi kebakaran yang terjadi tersebut. Mulai dari melakukan aksi pemadan di lokasi karhutla, sampai dengan mengatasi dampak karhutla yakni kabut.
Bahkan Pj Bupati Kepulauan Meranti Edy Kusdarwanto bersama sejumlah pihak seperti kepolisian, TNI dan lainnya langsung melakukan aksi pemadaman di dua titik lokasi besar kebakaran tersebut yakni di Desa Bandul, Kecamatan Tasik Putri Puyu dan Desa Kampung Balak, Kecamatan Tebingtinggi Barat. Agar pemadaman bisa berjalan dengan baik dan terus dilakukan Pj Bupati juga sempat menginap di Desa Kampung Balak, tepatnya di dekat kebakaran yang terjadi.