Di tempat yang sama, Camat Rangsang Mulyadi menyampaikan, sengaja membawa rombongan rakor perbatasan di jalan yang belum disemenisasi. Agar, pihak kementerian bisa melihat langsung wilayah Rangsang Meranti dengan segala kekurangan.
“Inilah wilayah kami, dengan segala kekurangan. Jalan tanah itu panjang lebih kurang 2 km. Sangat banyak yang kami harapkan bantuan pusat, sepertiair bersih, listrik, jalan, tanggul abrasi, dan bantuan-bantuan lainnya,” kata Mulyadi.
Sebelumnya, Kepala Desa Sungai Gayung Kiri Wan Ace Muhammad Saleh menyampaikan banyak keluhan pada perwakilan peserta rakor itu. Ace meminta agar di Seigayung Kiri dibangun jembatan (pelabuhan). “Saat ini kami hanya memiliki 400 meter pelabuhan. Pelabuhan itu harusnya sepanjang 1 km,” kata Ace.
Selain itu, selaku wilayah terluar, Ace menyampaikan bahwa pos pelayanan terpadu untuk keamanan perlu ada. Masalah kesehatan, dan pendidikan juga menjadi keluhan di desa itu. Kedepannya, Ace berharap pihak kementerian bisa memberi bantuan ke Meranti terutama di Gayung Kiri terhadap apa yang menjadi keluhan masyarakat.
Setelah mendengar keluhan dari pihak desa, kecamatan, dan pihak dinas, ketiga peserta rakor perbatasan itu berdiskusi sambil menyampaikan program dari masing-masing kementerian. Selain itu, peserta rakor perbatasan itu juga memberikan trik-trik khusus agar pengajuan bantuan bisa direspon secepatnya oleh pusat.
Sementara itu, usai pertemuan, Sukono dari Kemen Kominfo mengatakan apa yang menjadi keluhan Meranti akan dikomunikasikan dengan perwakilan kementerian yang lain (yang tidak sempat hadir).
Sementara itu, beberapa kegiatan yang bisa dilaksanakan tahun 2015 akan disalurkan ke Meranti, kalau belum direncanakan maka akan ditangguh hingga tahun 2016 mendatang. “Ada kegiatan bisa diaplikasikan di 2015. Kalau blum masuk, ya di perencanaan 2016,” kata Sukosono.(adv/mal)