KEPULAUAN MERANTI

Bawa Peserta Rakor ke Sungai Gayung Kiri

Riau | Sabtu, 14 November 2015 - 09:19 WIB

Bawa Peserta Rakor ke Sungai Gayung Kiri
humas pemkab meranti diskusi: Tim turun ke Kecamatan Rangsang Pesisir dan berdiskusi dengan masyarakat, saat turun ke lapangan dalam rangkaian Rakor Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi, beberapa waktu lalu.

KEP.MERANTI (RIAUPOS.CO) - Untuk memastikan kondisi perbatasan negara di wilayah Kepulauan Meranti, Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kabupaten Kepulauan Meranti Drs Askandar, membawa sebagian pesera rapat koordinasi perbatasan ke salah satu Desa terluar yakni Desa Sungai Gayung Kiri, Kecamatan Rangsang, Kepulauan Meranti.

Tinjauan ke desa terluar di Meranti itu didampingi Camat Rangsang Mulyadi. Askandar mengatakan, ia sengaja membawa peserta rakor untuk meninjau langsung ke Sungai Gayung Kiri. Hal itu dilakukan untuk membangun desa di Meranti.

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

“Mereka saya bawa melihat kondisi desa di perbatasan negara Indonesia yang ada di Meranti. Semoga dengan kunjungan ini, pihak kementerian melihat langsung kondisi wilayah kita. Sehingga, ke depannya kita harapkan bantuan demi bantuan bisa disalurkan,” ujar Askandar.

Di hadapan 3 peserta rakor yang hadir Letnan Kolonel Joni Siahaan perwakilan Mabes TNI Angkatan Laut Sukosono dari Kemen Kominfo, dan Thomas Pambudi dari Kementerian Pembangunan Desa Transmigrasi Askandar, juga menyampaikan kekhawatirannya terhadap generasi muda di wilayah perbatasan itu.

Menurut pengalamannya yang pernah di Kesbangpol, pernah mendapat didikan di BIN, pengamanan daerah perbatasan memang sangat perlu dimaksimalkan. Selain itu, kepada perwakilan Kemen Kominfo Askandar juga minta dicarikan solusi agar siaran dari seberang (Malaysia) tidak ‘meracuni’ generasi muda.

“Di sini, sangat mudah mengakses siaran dari Malaysia dan Singapura, timbul pertanyaan besar bagaimana sikap nasionalisme dan kebanggasaan terhadap anak-anak yang selalu menonton siaran dari luar. Bisa jadi mereka lebih mengenal tokoh dari luar negeri, ini yang kita harapkan bagaimana Kominfo untuk menangkis itu,” kata Askandar lagi.









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook