MERANTI (RIAUPOS.CO) - Ternyata musim kemarau tidak selamanya membawa dampak buruk saja. Karena sebagian masyarakat kecil malah meraup keuntungan dengan musim kemarau.
Tak terkecuali bagi Pariyu (46). Ia memanfaatkan musim kemarau dengan mencari kulit kayu medang dan menjemurnya. Di Desa Tanjung Darul Takzim, Kecamatan Tebingtinggi Barat, kulit kayu medang yang sudah kering dihargai Rp2.300 per kilogramnya.
DI jalan sekeping papan, Sabtu (31/10) di dalam Hutan Makam, Desa Tanjung Darul Takzim, Kecamatan Tebingtinggi Barat, Pariyu berjalan dengan mendorong sepeda dayungnya.
Bukan karena ban yang bocor atau rantai yang putus. Tetapi di tempat duduk belakang dan di batang sepeda terdapat bungkusan karung besar yang diikat ketat.
Di salah satu bungkusan yang ada di tempat duduk belakang tampak seperti kulit kayu kering. Ia terus berjalan mendorong sepedanya dari dalam hutan menuju desa.
Ayah tiga anak ini tampak letih, namun jarak ke desa masih jauh sekitar 2 kilometer lagi. Kiri dan kanan jalan sekeping papan tersebut terdapat barisan batang sagu. Namun di beberapa bagian lahan juga terdapat menjulangnya batang kayu besar.
Ia berjalan dengan menggunakan sepatu bot. Di pinggangnya terdapat sebilah parang. Dengan rambut yang sebagian memutih, ia terus berusaha bisa sampai ke kampung sebelum matahari tenggelam.