Bupati meminta kepada masyarakat Kuala Panduk agar bisa menjaga lahan pertanian yang sudah dibantu RAPP ini demi kesejahteraan masyarakat itu sendiri.
“Saya minta kepada masyarakat, agar apa yang diberikan RAPP bisa dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya, jangan kita acuh dan mari kita jaga dan kita pelihara bersama, untuk itu, saya berterima kasih kepada RAPP, semoga juga bisa dicontoh oleh perusahaan lain,” ujar Harris.
Usai memberikan sambutan, Bupati didampingi Direktur RAPP, Rudi Fajar, Dandim pun menuju lahan pertanian Desa Bebas Api untuk melakukan simbolis penanaman perdana menandai dimulai proses pertanian padi di lahan gambut tersebut. “Semoga padi yang saya tanam ini tumbuh subur dan harus jadi ya,” ucap Harris.
Direktur RAPP Rudi Fajar mengemukakan, salah satu program yang diusung perusahaan dalam mendukung kedaulatan pangan yakni melalui program Desa Bebas Api dimana salah satunya membantu pembukaan lahan tanpa bakar sehingga kegiatan pertanian masyarakat bisa tetap dijalankan tanpa merusak lingkungan.
“Salah satu program desa bebas api adalah membuka lahan tanpa bakar. Program ini mendukung program ketahanan pangan menuju kedaulatan pangan, untuk itu RAPP melakukan pembukaan lahan tanpa bakar seluas 20 hektare di mana luas lahan ini sama dengan seharga Rp120 juta,” ungkap Rudi.
Rudi pun sedikit memberikan gambaran hasil penilaian program Desa Bebas Api sebagai pemenang dari salah satu program Desa Bebas Api yakni pemberian reward atau insentif Rp100 juta bagi desa yang mampu menjaga wilayahnya dari kebakaran lahan dan hutan selama beberapa bulan di musim kemarau ini.