Seperti kejadian sebelumnya, dari batalnya penerbangan pesawat untuk semua rute yang dilayani Bandara SSK II, para penumpang yang ingin refund dan juga reschedule itu mengantri panjang di loket-loket penjualan tiket. ‘’Sebenarnya, sejak asap ini menjadi bencana, jumlah penumpang berkurang. Karena tidak ada yang bisa memastikan pesawat terbang,’’ ungkap Ibnu.
Begitu juga untuk penerbangan Sabtu (24/10), disampaikan Ibnu lagi, mengapa tidak ada juga penerbangan alias penerbangan lumpuh karena yang menjadi patokan penerbangan itu ada dan tidaknya itu dari jarak pandang. ‘’Kalau jarak pandang sesuai dengan SOP, dimungkinkan ada penerbangan, tapi kalau tidak SOP, yang seperti ini, tanpa penerbangan,’’ ulasnya.
Meski kondisi jarak pandang sangat terbatas, dan dipastikan tidak akan ada penerbangan, tapi tetap saja ada calon penumpang yang berharap-harap pesawat terbang. Ini terbukti dari adanya calon penumpang di ruang tunggu pesawat.
Selama sepekan, hanya empat penerbangan yang beroperasi, dipastikan tentu SSK II mengalami kerugian miliaran rupiah. Tidak ada pemasukan, dan tetap mengeluarkan biaya operasional ‘’Rugi pasti ada, tapi untuk angkanya kami tidak tahu,’’ tuturnya.
Untuk info hotspot update Sabtu (26/10), Sumatera masih membara. Tterdapat 117 titik up date pukul 16.00 WIB monitoring satelit Terra dan Aqua. Sumsel tetap menjadi Provinsi pemegang rekor titik panas (hot spot) dengan 95 titik, disusul, Babel 14, Lampung 5, Bengkulu 2 dan Jambi 1. ‘’Sementara Riau nol titik panas,’’ kata Kasi Data dan Informasi BMKG Riau, Slamet Riyadi.(gus/dac/egp/cr2/cr1/rul)